Ø HASMIRAH
Ø BIOLOGI 1
Ø 1384205024
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Yayasan Perguruan Islam Maros (STKIP YAPIM)
Tahun Ajaran 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak bisa
dipisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kegiatan insani. Ilmu pengetahuan
merupakan sumber segala pengetahuan dan teknologi merupakan penciptaanya dari
ilmu pengetahuan untuk memproduksi. Jadi ilmu pengetahuan adalah hal apa yang
ingin diketahui dan teknologi adalah hal yang merupakan bagaimana agar bisa
tercipta dari pengetahuan.
Sedangkan dalam hal kemiskinan
struktural terjadi dari perbuatan manusia kepada manusia lainnya yang ternyata
timbul dari struktur politik, ekonomi, dan teknologi yang dibuat oleh manusia.
Perubahan teknologi yang maju cepat mengakibatkan kemiskinan yang
dikarenakan perubahan keadaan yang fundamental. Keadaan ekonomi yang
menyebabkan kemiskinan merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan
karena pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran dari hasil produksi
dan mekanisme pasar. Yang termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2 Rumusan
Masalah
A.
Apa pengertian dari IPTEK (Ilmu pengetahuan) dan Teknologi?
B.
Apa dampak Positif dan Negatif
dari Pengembangan IPTEK ?
C.
Apa saja syarat-syrat ilmu?
D.
Apa pengertian dari kemiskinan?
E.
Apa saja ciri-ciri kemiskinan?
F.
Pengaruh IPTEK dengan kemiskinan?
G.
Bagaimana hubungan antara Ilmu Pengetahuan,Teknologi,dan Kemiskinan?
1.3 Tujuan
A.
Mengetahui pengertian dari (IPTEK) Ilmu pengetahuan dan
Teknologi.
B.
Mengetahui dampak positif dan negatife dariperkembang IPTEK
?
C.
Mengetahui apa saja syarat-syrat ilmu.
D.
Mengetahui dampak positif dan negatife dariperkembang IPTEK
?
E.
Mengetahui pengertian
dari kemiskinan.
F.
Mengetahui ciri-ciri dari kemiskinan.
G.
Mengetahui pengaruh IPTEK dengan kemiskinan.
H.
Mengetahui bagaimana hubungan/kaitan antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
a.
Ilmu Pengetahuan
Dari berbagai pembahasan mengenai pengertian dari ilmu
pengetahuan, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan
sistematis dengan menggunakan teknologi pemikiran yang selalu terkontrol dan
selalu dapat diperiksa dengan kritis oleh setiap orang yang akan menciptakan
sesuatu dan yang telah diketahuinya. Dalam arti sistematis berarti tidak semua
orang yang berilmu, yaitu pengetahuan yang tersusun secara sistematis saja yang
bisa dibilang ilmu pengetahuan. yang merupakan urutan-urutan struktur
menjadikan hal sesuatu yang telah disusun keseluruhannya. sehingga akan
tergambar garis besar dari pengetahuan yang bersangkutan. Ialah sistem
konstruksi yang abstrak dan teratur. Jadi setiap bagian dari suatu keseluruan
dapat dihubungkan satu dengan lainnya, sehingga dapat diraba ataupun dipegang.
Ilmu pengetahuan bersifat terbuka dan dapat ditelaah kebenarannya oleh setiap
orang.
Unsur pokok lain mengenai ilmu pengetahuan yaitu menggunakan
pemikiran akal sehat dengan maksud pengetahuan bisa didapatkan melalui
kenyataan dengan melihat dan mendengar serta melalui alat-alat komunikasi.
lalu, ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, harus diketahui oleh umum
sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum yang mungkin bagi umumnya berbeda
pemahamannya.
Manusia tidak akan pernah lepas dari keterkaitan dengan
pemanfaatan ilmu pengetahuan. Fitrah yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya karenaa adanya akal oleh pikiran manusia yang merupakan dasar munculnya
ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, manusia selalu menggunakan ilmu pegetahuan
untuk mempermudah kegiatan mereka. ilmu pengetahuan juga harus mengandung nilai
etis dan moral, yang berguna bagi kehidupan manusia. Pemanfaatannya harus
didasari pada hal-hal yang asasi untuk meningkatan kualitas hidup manusia.
Dari pencarian arti mengenai teknologi, menurut Walter
Buckingham teknologi adalah ilmu pengetahuanyang diterapkan ke dalam seni
industri, yang mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksanyanya efisiensi
kerja menurut keragaman kemampuan. Dan dalam pengertian lain teknologi
merupakan pemanfaatan ilmu yang telah dipecahkan permasalahan sehingga telah
dikerahkan semua alat yang sesuai dengan menggunakan nilai-nilai kebudayaan dan
skala yang ada.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen
penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :
1.
Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana
materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
2.
Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang
dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek
penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari
suatu pengetahuan.
3.
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu
pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa
dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
b.
Pengertian Teknologi
Pengertian
Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat
diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan
sesuatu secara rasional”.
Teknologi
dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau
alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan
realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud
dari karya cipta dan karya seni (Yunani : “techne“) manusia selaku homo
technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang
mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru
memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”.
Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang,
benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi
bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di
dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta
yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi
suatu “daya pencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada
gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang
lain.
Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan engineering untuk
mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi
manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Menurut “Walter Buckingham” yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut:
Menurut “Walter Buckingham” yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut:
“Ilmu tanpa teknologi adalah steril
dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang
dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.”
Hubungan antara ilmu pengetahuan
dengan teknologi ( IPTEK ) yaitu bila ilmu tidak dikerahkan untuk menjadikan suatu
teknologi maka segala sesuatu sekarang ini seperti teknologi yang sudah ada
tidak akan berkembang mungkin tidak akan ada teknologi, atau ungkapan lain ilmu
tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis, bila ilmu
tidak dijadikan sesuatu, tidak akan berkembang dan teknologi tanpa imu maka
tidak akan berakar.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan
manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki
berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah
akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang
sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar
sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi
yang akan datang.
B. Dampak
Positif Dan Negatif Dari Pengembangan IPTEK
a.
Dampak Positif dari Pengembangan IPTEK.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif,maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif,maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
b. Dampak Negatif dari Pengembangan IPTEK.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut
adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam
kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan :
Kesenjangan Sosial.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin.
Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
-Kemerosotan
kualitas dan kuantitas sumber daya alam
Merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan melampaui kemampuan,
sehingga alam akan sulit dipulihkan. Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar
keuntungan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong
berbagai praktek teknologi yang mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung
jawab karena semata-mata untuk kemewahan.
-Pencemaran
pada berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber
Daya alam seperti air, udara, tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di
sebabkan oleh limbah, terutama dari kawasan industri. Pencemaran yang paling
dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya seperti industri
pestisida dan timbulnya limbsh B3 (bahan racun berbahaya) dari kawasan
industri. Apabila keadaan ini terus-menerus berlangsung maka akan timbul
permasalahan yang baru, yang dapat berakibat fatal pada lingkungan khususnya
manusia. Bukan hanya kemiskinan yang ditimbulkan namun juga tingkat kematian
yang akan semakin meningkat, akibat dari peurunan fungsi SDA.
-Meningkatnya
lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
Akibat
adanya efek rumah kaca, menyebabkan lapisan gas CO2 menebal di atmosfer bumi.
Gas ini berasal dari pengunaan energi minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas
yang menyelimuti bumi bisa berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan
iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi sangat panas, dan hal tersebut dapat
menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia, karena notabene Indonesia banyak
terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan tentu saja sangat berdampak pada
lingkungan, pencemaran udara, serta semakin menipisnya SDA, khususnya hutan di
Indonesia.
-Adanya
hujan asam Industri
Khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan penggunaan energi
minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton SO2, NO2 dan CO2. hal
ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan kadar keasaman yang
tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam (jembatan, dan rel
kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan marmer menjadi cepat
rusak.
-Lubang
lapisan ozon
Lapisan
tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi makin menipis. Bahkan di beberapa
tempat telah terjadi kerusakan /berlubang. Padahal lapisan ozon berfungsi
menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang berbahaya bagi kehidupan.
Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas penyemprot minyak wangi, dan
mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon dapat menimbulkan kanker kulit,
kerusakan mata dan kerusakan tanaman budidaya. Seperti akibat yang lain dari
kemajuan iptek, misalnya pada kerusakan tanaman budidaya, akibat dari hal ini
maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi, mau tidak mau apabila tidak
mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
-Adanya
bencana banjir
Bencana
banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli dengan kelestarian
lingkungan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan, manusia melakukan
penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis, daerah-daerah jalur
hijau berubah menjadi berbagai bangunan. Akibat paling fatal dari bencana
banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas karena banyak korban banjir yang
dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal untuk menghidupi anggota
keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena banjir.
Khawatiran
Manusia Terhadap Persenjataan Kimia Dan Nuklir.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Kriminalitas, Kenakalan
Remaja.
Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan
berbagai media, setiap orang termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai
budayalain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi
disebut-sebut sebagai salah satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi
remaja dan manusia pada umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena
adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi.
Begitu juga dengan berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari
pengaruh media massa.
Kriminalitas,
Pengangguran dan Kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan.
C. Syarat-syarat ilmu:
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus
tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu
alam yang telah ada lebih dahulu.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari
satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun
bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena
masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran
objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu
untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode
tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis
Dalam
perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.
4. Universal
Kebenaran
yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak
bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal
merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar
ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam
mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat
universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
D.Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal
yang biasa untuk dipunyaiseperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air
minum, hal-hal ini berhubungan eratdengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang
juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikandan pekerjaan yang mampu
mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yanglayak sebagai warga
negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahamiistilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moraldan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan. Istilah”negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada
negara-negara yang “miskin.”
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk
problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara
yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang
ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian
dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri
terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil
interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama
aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial
di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku
bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada
dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara
sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan
pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu klasifikasi atau penggolongan seseorang atau
masyarakat dikatakan miskin ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama,
yaitu :Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan
digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah
dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan
menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil
persamaannya dalam kg beras.
Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan atas
kebutuhan minimal yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan
kehidupannya secara sederhana tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang
layak.
Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua persepsi
masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama adalah yang
berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur dengan jumlah
serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai untuk
memelihara dan menikmati hidupnya.
Gambar 2.3 Kemiskinan
Semakin banyak jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan
makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah
pandangan masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan bahwa
kemakmuran tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur
bila sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau
sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk
menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
Ø Kemiskinan yang disebabkan aspek
badaniah dan mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut
tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani.
Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan
berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
Ø Kemiskinan yang disebabkan oleh
bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi
pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke
tempat hidup yang lebih layak.
Ø Kemiskinan buatan atau kemiskinan
struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan
memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
Usaha
memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan dan
memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara
ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai
manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya.
Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja
dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
E. Ciri
– Ciri Kemiskinan
1. Tidak memiliki
faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak memiliki
kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri , seperti
untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3.
Tingkat pendidikan rendah, tidak sampai tamat SD.
4.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan dapat
dikatagorikan 3 Unsur :
a. Disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
b. Disebabkan oleh bencana alam
c. Kemiskinan buatan : kemiskinan yang timbul oleh dan dari
struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun
kultural
F. Pengaruh
IPTEK dengan Kemiskinan
Bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi
memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan. Alokasi serta kualitas
sumber daya alamnya. Dilihat dari sektor pertanian berdasarkan memanfaatkan
sumber daya alam, Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah
pekerja di sektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tanah, kapital, dan
teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani yang rata-ratanya sangat
rendah.
Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya
manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas
juga rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu diperlukan program-program pelatihan
ketrampilan dalam pemahaman berbasis IPTEK. Juga kurangnya
kegiatan-kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang pertanian. Solusinya
melaksanakan 78 jalur pemerataan yang meliputi : pemerataan pembagian
pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah, kesempatan memperoleh
pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.
Ilmu pengetahuan sangatlah berguna bagi kita semua. Hal yang
bersifat negatif maupun positif tidak terlepas dari segala sesuatu, begitu pula
dengan IPTEK. Teknologi akan dapat berguna jika dimanfaatkan dengan baik. IPTEK
tentunya dapat memotivasi masyarakat untuk lebih maju lagi. Karena iptek
sungguh sangat menarik perhatian. Perkembangan yang terjadi sekarang ini dapat
menjadikan masyarakat memiliki pandangan atau wawasan yang lebih luas. Iptek
berkembang dengan sendirinya tentunya dengan dikembangkan oleh orang-orang yang
berpengalaman.
IPTEK pula tidak terlepas dari kemiskinan dan kemiskinan
tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi
selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk
memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan iptek maka kita
semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen,
pengemis, dan pekerjaan yang lainnya yang tidak layak terjadi.Kemiskinan
terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang
rendah. Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan tekat yang kuat kita akan dapat mencapai kesejahteraan. Untuk
mencapai kesejahteraan tidaklah diukur dengan harta benda yang kita miliki,
kedudukan, dan kekuasaan tetapi dengan niat yang tulus dan keinginan yang besar
untuk mendapatkan titik tertinggi.
G. Hubungan
antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan
struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah
mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka
kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah.
Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan
teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara
teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah
mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka
kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah.
Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan
teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan
manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur
politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi
yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur
ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran,
hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B Saran
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan
sehari-hari harus memperhatikan banyak hal sehingga dapat betul-betul
bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa menimbulkan dampak yang begitu
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab8-ilmu_pengetahuan_teknologi_dan_kemiskinan.pdf
[1]
Ahmadi, Abu. Drs., Ilmu Sosial Dasar, Rineke Cipta, Jakarta, 2003.
[2] Artikel
non-personal, Kemiskinan, (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan, diakses 3 Januari 2013.
[3] Artikel
non-personal, Pengaruh IPTEK Terhadap Kemiskinan, (Online) http://jasmerah-historia.blogspot.com/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html, diakses 3 Januari 2013.
[4] Portgas, Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan, (Online) http://dscene.blogspot.com/2012/11/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html, diakses 2 Januari 2013.
[5] Sari
Kusuma, IPTEK dan Kemiskinan, (Online) http://nengsary.wordpress.com/2011/01/09/iptek-dan-kemiskinan/, diakses 2 Januari 2013.
No comments:
Post a Comment