Monday, 28 March 2016

Defenisi, Penggolongan, dan Fungsi Laboratorium. Hasmirah Thamrin



 
 Makalah  :

TEKNIK LABORATORIUM

Pengenalan Laboratorium




 



 DISUSUN
 OLEH :
    BIOLOGI 1


   
   Hasmirah



Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Perguruan Islam Maros  ( STKIP YAPIM )
Tahun 2016





BAB I
PEMBAHASAN
A.      DEFENISI LABORATORIUM
Istilah laboratorium berasal dari bahasa Latin, yaitu “Labora” yang  berarti bekerja. Secara umum laboratorium didefinisikan sebagi tempat bekerja, yaitu bangunan, gedung atau ruangan yang dilengkapi peralatan (instrumen) untuk melakukan pekerjaan ilmiah seperti riset, demonstrasi, diskusi dll. Di samping itu, yang dimaksud dengan laboratorium secara umum adalah:
1.       Bangunan, atau ruangan untuk melakukan penyelidikan atau eksperimen secara ilmiah maupun teknis.
2.       Situasi atau tempat yang menyediakan sarana untuk melakukan studi, observasi atau eksperimen dll.
3.       Tempat dimana bahan kimia dan obat-obatan disiapkan.
Dalam perkembangannya, kata 'laboratorium' mempertahankan arti aslinya, yaitu sebagai 'tempat bekerja', tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.Saat ini, laboratorium banyak dijumpai di berbagai tempat, seperti rumah sakit, apotik, poliklinik, pabrik, proyek-proyek besar, dan lembaga pendidikan. Masing-masing laboratorium itu mempunyai fungsi dan tugas yang tidak sama, sehingga bila didefinisikan akan menghasilkan definisi yang berbeda.
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010)
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Jadi Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari.

 Defenisi lain tentang laboratorium :
1.       Kamus Bahasa Bahasa Indonesia
pengertian laboratorium adalah “tempat atau kamar dan sebagainya tertentu, yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dsb)
2.       Dari Wikipedia bahasa Indonesia:
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
3.       Depdikbud : 1995, 2003
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar dll. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan.
4.       Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
5.       ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.

Tipe Laboratorium berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun 2010, terbagi dalam 4 kategori yaitu:

1.     Laboratorium Tipe I
adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa.
2.     Laboratorium Tipe II 
adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, II), atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa.

3.     Laboratorium Tipe III 
adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen.
4.     Laboratorium Tipe IV
adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dan dosen.

B.      PENGGOLONGAN LABORATORIUM MENURUT FUNGASINYA
Laboratorium dapat dibedakan menjadi dua :
·       Laboratorium terbuka, yaitu suatu tempat terbuka yang dapat digunakan untuk malakukan percobaan/penelitian.
Contohnya: sungai, kebun, sawah, laut, dll.
·      Laboratorium tertutup, yaitu suatu tempat tertutup (ruangan) yang sengaja dibuat untuk melakukan percobaan/penelitian.
Contohnya: laboratorium sekolah, rumah kaca, laboratorium rumah sakit dll.
Laboratorium memiliki arti sempit yaitu adalah suatu tempat tertutup. Sedangkan dalam arti luas adalah suatu tempat terbuka atau tertutup yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis percobaan/penelitian.

LABORATORIUM  TERBUKA
-        Lab. Alam/studio alam, hutan, laut, danau, sungai, pesisir, taman kota, dll
-        Kebun khusus, lingkungan komunitas
-        Museum
-        Taman
LABORATORIUM TERTUTUP
-        lab. ruang praktikum/uji coba
-        studio
-        galery
Macam-macam laboratorium :
§   Laboratorium Kering (Dry Laboratory)
laboratorium kering harus steril. Di laboratorium kering harus melindungi tumbuhan dari kontaminasi yang merusak penelitian. Maka dari itu, aksesnya harus dari dalam bangunan. Contoh laboratorium kering adalah laboratorium propagasi dengan kultur jaringan.
§   Laboratorium basah  (Wet Laboratory)
 Laboratorium basah bisa dikatakan ‘laboratorium kotor’, oleh karena itu akan lebih baik bila aksesnya langsung dari luar.
 Contoh laboratorium basah adalah laboratorium morfologi tumbuhan. Biasanya laboratorium ini dijadikan tempat penyimpanan tumbuhan dari luar dan biasanya masih tumbuhan tersebut masih berlumuran tanah.

Secara umum laboratorium dapat dibedakan menjadi :
v       Lab. Pendidikan: pengajaran
Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA. Seperti Lab Ipa, Lab Bahasa, Lab komputer
v       Lab. Penelitian: penelitian/pengembangan ilmu
Contoh Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Mikrobiologi
v       Lab. Pengendalian proses : QC
Contohnya Laboratorium Komputasi
v       Lab. Pengembangan produk : R&D
Contoh : Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan
v       Lab. Pelayanan jasa (Layanan masyarakat)
Seperti laboratorium yang beradadi  rumah sakit, apotik, poliklinik

Laboratorium sebagai pusat reservasi dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, antara lain :
1.       Laboratorium Kimia
Laboratorium kimia digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa kimia kualitatif (kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia) dan kimia kuantitatif (Penetapan kadar unsur maupun senyawa, Uji mutu maupun Quality Control).
2.       Laboratorium Fisika
Laboratorium Fisika digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa fisik suatu produk seperti uji kebocoran, uji kekentalan, uji organoleptik dll.

3.       Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa mikrobiologi seperti Uji bakteri gram positif dan negatif, uji bakteri patogen, uji kapang dan jamur.

Penggolongan laboratorium dan fungsinya :
No.
Nama laboratorium
Fungsi
1.
Laboratorium Hidrolika
untuk pengujian-pengujian gerakan dan perilaku air dalam berbagai karakteristik saluran dengan model berskala penuh atau skala model
2.
Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
untuk kegiatan pengukuran di lapangan. Laboratorium ini menyelenggarakan kegiatan praktikum, yaitu praktikum Pemetaan dengan materi pengukuran peta situasi serta poligon.
3.
Laboratorium Analisa Tanah dan Tanaman
Laboratorium Analisa Tanah dan Tanaman memberikan layanan analisa unsur-unsur hara tanah dan tanaman.  Selain itu juga memberikan layanan analisa fisika tanah.
4.
Laboratorium Struktur dan Mekanika Rekayasa
untuk pengujian-pengujian berbagai struktur maupun elemen struktur dengan model berskala penuh atau skala model
5.
Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan
Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan memberikan layanan analisa produk-produk pangan seperti vitamin dan mineral.  Selain itu juga memberikan Program Pelatihan HACCP bekerjasama dengan instansi/ lembaga terkait.


6


Laboratorium Komputasi
Laboratorium Komputasi merupakan salah satu fasilitas andalan dan masuk program unggulan FTSP (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan), mahasiswa diharapkan akrab dengan teknologi komputer dan lulusan FTSP memiliki keunggulan kompetitif dan tidak gagap teknologi ketika terjun di lapangan kerja.
7
Laboratorium Analisa Air dan Udara
Laboratorium Analisa Air dan Udara menyediakan layanan untuk menganalisa kualitas air dan udara dan juga memberikan layanan konsultasi untuk penilaian dan pengukuran keadaan lingkungan di lapangan.
9.
Laboratorium Terpadu
Laboratorium terpadu dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang penelitian di bidang bioteknologi, biologi, kimia, dan disiplin ilmu yang terkait lainnya.
10.
Laboratorium Mekanika Tanah

untuk pengujian-pengujian berbagai jenis tanah baik di Laboratoriurn maupun di Lapangan.
11.
Laboratorium Kultur Jaringan menghasilkan plantlets dan bibit berbagai jenis tanaman.  Laboratorium ini juga memberikan konsultasi teknis kepada siapa saja yang tertarik dengan pengusahaan tanaman.



C.      FUNGSI LABORATORIUM
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
1.   Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2.     Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3.       Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4.       Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5.     Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.


Menurut Syafriani (2011), fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
a.   Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
b.       Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c.     Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d.   Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
e.    Memupuk rasa ingin tahu  mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuan.
f.        Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.


Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :

a)    Laboratorium sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
b)    Laboratorium sebagai metode pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan
c)     Laboratorium sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.

Engkoswara (1982) mengatakan bahwa melalui kegiatan praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium, siswa diharapkan dapat:
a.       Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.
b.       Mengenal berbagai peralatan laboratorium.
c.       Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen.
d.       Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
e.       Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
f.        Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi.
g.       Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
h.       Mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan.
i.        Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri.
j.        Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko.
k.       Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen.
l.     Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum turut berperan dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1.    Keterampilan kognitif, misalnya:
·     Melatih agar teori dapat dimengerti.
·     Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2.    Keterampilan afektif, misalnya:
·     Belajar bekerja sama.
·     Belajar menghargai bidangnya.
·     Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
3.    Keterampilan psikomotorik, misalnya:
·     Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
·     Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.



Penerapan kegiatan laboratorium dalam pembelajaran memiliki kelebihan, kebaikan dari pelaksanaan praktikum antara lain:
1.       Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
2.       Siswa dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar, melihat, meraba, dan mencium yang sedang dipelajari.
3.       Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
4.       Siswa lebih cenderung tertarik pada obyek yang nyata di alam sekitarnya.
5.       Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling bekerja sama.
6.       Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.








BAB II
PENUTUP
A.       Kesimpulan 
            Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Jadi Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari.
Setelah  mengetahui seberapa pentingnya sebuah laboratotium di sekolah, maka sudah seharusnya laboratorium dijadikan salah satu prioritas utama dalam pengembangan pendidikan, sebab dengan adanya laboratorium maka secara otomatis akan membantu siswa dalam proses belajar mengajar, serta Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah sebagai calon ilmuan.
B.              Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mengetahui dan menambah wawasan pembaca tentang defenisi, penggolongan dan fungsi dari laboratorium










DAFTAR PUSTAKA
Amien, Moh. 1988. Buku Pedoman dan Petunjuk Praktikum (General Science) Untuk Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdikbud.
http:// Permendiknas No 26 Tahun 2008.com/