TUGAS :
PENGEMBANGAN DAN PROGRAM PENGAJARAN BIOLOGI
“ JARINGAN MERISTEM ”
DISUSUN
OLEH :
NIM : 1384205024
JURUSAN : BIOLOGI
1
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Yayasan Perguruan Islam Maros (STKIP YAPIM)
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang . Pada
saat itu, sel-sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk
menjalankan berbagai fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi
satu kesatuan membentuk jaringan.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk, susunan dan
fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan
sederhana (tersusun dari satu tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat
ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Berikut
ini kita akan membahas tentang macam jaringan yang dapat pada tumbuhan
dan hewan.
Pada dasarnya, tubuh tumbuhan multiseluler merupakan satu unit morfologi.
Dikatakan demikian karena tubuh tumbuhan tersusun dari sel-sel yang
berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya. Penyatuan
sel-sel terseb ut dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat
antarsel. Beberapa tipe sel dengan ciri yang serupa membentuk suatu kelompok
sel yang dikenal sebagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan.
Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan, misalnya pada
akar,batang, dan daun.
Ahli botani membedakan jaringan tumbuhan atas beberapa macam, yaitu jaringan
meristem, epidermis,parenkim,kolenkim, sklerenkim, dan pengangkut.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan jaringan meristem?
2.
Bagaiamana ciri-ciri
jaringan meristem?
3.
Bagaiaman macam-macam
jaringan meristem berdasarkan asal usul pembentukannya?
4.
Bagaimana macam –
macam jaringan meristem berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian jaringan Meristem
Meristem merupakan
istilah dari kata Yunani, meristes, yang berarti ”terbelah”. Jaringan meristem
disebut juga jaringan muda karena terdiri dari sel-sel yang masih muda
(embrional) dan belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Jadi,
jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional,
artinya sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel
tubuh.
Jaringan Meristem
Merupakan
jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus
membelah diri untuk menambah jumlah sel dalam tubuh. Ciri-ciri sel meristem,
yaitu ukuran sel kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid
atau prismatis. Jaringan meristem dapat berubah menjadi jaringan permanen /
dewasa melalui peristiwa diferensiasi dan spesialisasi. Diferensiasi adalah
perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi
jaringan tumbuhan adalah pengkhususan sel-sel tumbuhan untuk mendukung fungsi
sel tertentu.
Jaringan
meristem berdasarkan asal terbentuknya dibagi menjadi dua, yaitu meristem
primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah meristem yang
berkembang dari sel embrional. Biasanya meristem primer ditemukan pada kuncup
ujung batang dan ujung akar. Meristem primer merupakan pertumbuhan primer yang
memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Jaringan meristem sekunder
adalah meristem yang berkembang dari jaringan permanen yang telah mengalami
diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional kembali.
Ciri – ciri Jaringan Meristem
a.
Bentuk dan
ukurannya selnya sama (kubus)
b.
Dinding
Selnya Tipis
c.
Selnya penuh
dengan protoplasma
d.
Isi sel
tidak mengandung zat makanan
e.
Sel muda dan
belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi,
f.
vakuola
kecil
g.
inti sel besar
B.
Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem
dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Meristem apikal (meristem ujung)
Meristem apikal
(meristem ujung) terdapat pada ujung-ujung pokok batang , cabang, serta ujung akar. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk
tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas
meristem apikal disebut pertumbuhan primer.
b. Meristem interkalar/aksilar (meristem antara)
Meristem
interkalar/aksilar (meristem
antara) terdapat di antara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa,
misalnya pada pangkal ruas batang. meristem antara
adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan
dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang
rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga. contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral (meristem samping)
Meristem
lateral (meristem samping) merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder.
Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral
disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan
meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder
pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang. misalnya kambium dan
kambium gabus
C.
Macam Jaringan Meristem berdasarkan asal usulnya
Jaringan meristem adalah
jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan
meristem dikelompokkan menjadi 3, yaitu promeristem,
meristem primer dan meristem sekunder
a.
Promeristem
Jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio.
Contohnya pada lembaga biji tumbuhan. Embrio/lembaga punya tiga bagian
yaitu:
·
Radikula (akar lembaga)
·
Kotiledon (daun lembaga)
·
Kaulikulus (batang lembaga)
Meristem primer adalah jaringan muda
yang berasal dari sel-sel embrional. Meristem primer merupakan kelanjutan dari
kegiatan embrio atau lembaga yang terdapat pada kuncup ujung batang dan ujung
akar. Hal inilah yang memungkinkan akar dan batang bertambah panjang sehingga
tumbuhan dapat bertambah tinggi.
Daerah-daerah pada meristem primer
mempunyai tingkat perkembangan sel berbeda-beda. Meristem ujung terdapat pada
ujung batang. Di dekat meristem ujung terdapat promeristem dan daerah
meristematik lain. Daerah ini terdiri dari sekelompok sel yang telah mengalami
diferensiasi sampai tingkat tertentu dan terdiri dari tiga jenis jaringan
(meristem primer) sebagai berikut.
1) Protoderma,
bagian ini merupakan asal-usul jaringan kulit (epidermis).
2) Prokambium, bagian ini akan
membentuk jaringan ikat pembuluh
primer (xilem primer dan floem primer) dan kambium.
3) Meristem dasar, bagian ini akan membentuk jaringan dasar (parenkim)
tumbuhan.
Meristem sekunder terbentuk dari
jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional
kembali.
Contoh
jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Pertumbuhan sel kambium ke arah
dalam akan membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Jaringan kambium dijumpai pada batang tumbuhan anggota kelas Dicotyledoneae.
Sementara itu, tumbuhan kelas Monocotyledoneae tidak mempunyai jaringan kambium
(meristem sekunder) sehingga batangnya tidak mengalami pertumbuhan sekunder.
Aktivitas
kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi
besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan
berbiji terbuka ).
Pertumbuhan
kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan
membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih
aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit
batang lebih tipis dibandingkan kayu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari makalah
diatas dapat kami simpulkan, Jaringan meristem adalah jaringan yang sel –selnya
mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan.
Jaringan
meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Bentuk dan ukurannya selnya sama
(kubus), Dinding Selnya Tipis, Selnya penuh dengan protoplasma, Isi sel tidak
mengandung zat makanan, Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan
spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar,
plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.
Jaringan
meristem bermacam-macam, yaitu jaringan Promeristem, Jaringan meristem
primer, Jaringan meristem sekunder. Jika dilihat dari posisi jaringan
meristem dalam tubuh tumbuhan maka jaringan meristem dibagi menjadi jaringan
meristem apikal, intekalar, dan lateral.
B.
Saran
Sebaiknya
kepada para pembaca memahami isi makalah tersebut, sehingga para pembaca dapat
mengerti apa isi makalah tersebut, tapi tidak hanya mengerti akan isi makalah
ini tetapi pembaca juga akan mendapatkan suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang
nantinya dapat digunakan dalam proses balajar mengajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi
untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Ganeca Exact
Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas
Cokroaminoto Palopo
Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga
Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika
No comments:
Post a Comment