Cukup banyak agama yang ada di dunia ini, sekedar
menyebut contoh agama Sinto, Kong Hu Cu, Bahai, Budha, Katolik, Protestan,
Hindu, Islam dan lain-lainnya. Namun dari sekian banyak agama ini oleh para
ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur tertentu).
Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal (sumber) ajaran
agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama tersebut dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama
samawi, agama langit.
2. Agama Ra°yu (cultural religion/natural religion)
agama ardhi, agama bumi,kadang disebut
agama budaya dan agama alam.
Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan
oleh Allah (Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya. Sedangkan agama
ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak
diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Berikut ini akan dibedakan ciri
masing-masing agama di atas ;
Ciri Agama Wahyu/Samawi/Langit
:
1.
Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya;
2.
Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas
menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan
berbagai cara dan dan upaya;
3.
Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan
tetap;
4.
Sistem merasa dan berfikimya tidak inheren dengan
sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut
supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama;
5.
Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan
pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal;
6.
Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak;
7.
Kebenaran
prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal; mengenai alam nyata dalam
perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat
diterima oleh akal.
8.
Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang
diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.
9.
Melalui agama Wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempuma)
yang bersih dari dosa.
Ciri agama
Ra”yu/Ardhi/Bumi/Budaya:
1.
Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
2.
Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah.
3.
Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau
pendiri agama tersebut.
4.
Tidak memiliki kitab suci.
5.
Sekalipun memiliki kitab suci Sistem merasa dan
berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan
6.
Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang
menganut, atau oleh filosofnya
7.
Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme
paling tinggi monoteisme nisbi
8.
Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik
akal, mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam
perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal (Sidi Ghazalba;
1975; 49~53)
9.
Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan
cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya
· Pembentukan
manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang
belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Daud Ali, 1997172)
Yang
dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya contohnya adalah agama
Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari pemikiran pendirinya dan agama Hindu;
sedang yang tergolong ke dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan
Islam. Namun, di antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan. Kalau tolok
ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka menurut para ahli pula,
tidak semua tolok ukur di atas dapat diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani
Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa
Taurat dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu yang
disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa sebagai
Rasul-Nya.
Menurut
Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama (Kristen) Protestan
(1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain
dari itu, sifat ajaran agama Yahudi adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja
tidak untuk manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep
ketuhanannya bukanlah monoteisme mumi tetapi monoteisme nisbi. Menurut ajaran
(akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga oknum yakni
Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau
tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile,
ada hal-hal
dalam kitab suci agama Nasrani yang bertantangan
dengan sains modern.
Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islarn?
Kalau kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islarn
hasilnya adalah sebagai berikut :
1.
Kelahiran agama Islarn adalah pasti yaitu tanggal 17
Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
2.
Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
sebagai utusan atau Rasulullah.
3.
Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli
semua wahyu yang diterima oleh Rasul- Nya.
4.
Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari
Allah yang Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak boleh
dirubah.
5.
Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme mumi,
Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.
6.
Dasar-dasar agama Islarn bersifat fundamental dan mutlak,
berlaku untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.
7.
Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang
ditentukan oleh agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.
8.
Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama
Islam yang dahulu diterima dengan
9.
keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan
kebenaramrya oleh sains modem.
10.
Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan
agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan
kamil yaitu manusia yang sempuma.
Dari uraian tersebut di atas dan
dari ciri-ciri agama wahyu yang disebutkan di muka, dapatlah disimpulkan bahwa
pada agama Islamlah kita temui ciri-ciri agama wahyu yang lengkap. Oleh karena
itu pula dapatlah secara pasti kita katakan bahwa agama Islam, bukan hanya
agama yang benar, tetapi juga agama yang sempurna (Haron Din, 1990: 278-281). Sebagai
muslim dan muslirnat kita bersyukur memeluk agama Islarn. Tetapi kesyukuran itu
harus diikuti dengan mempelajari agama kita itu secara sistematis, baik dan
benar serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan, dalam rangka
kesyukuran itu pula, dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, kita
menghargai pemeluk agama lain yang karena keyakinannya berbeda agamanya dengan
kita. Sementara itu perlu ditambahkan bahwa agama wahyu, semua agama langit
yang disebutkan diatas ajaranya berasal dari wahyu Ilahi yang disampaikan oleh
malaikat (Jibril) kepada Rasul-Nya pada masa tertentu untuk menjadi pedoman
hidup manusia. Inti ajaranya sejak diturunkan kepada Nabi atau Rasul-Nya yang
pertama sampai kepada Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir adalah sama yakni
mengenai ke-Esaan Allah, tidak ada Tuhan lain selain Allah.
Sejak dahulu sampai sekarang dan terus ke masa
yang akan datang ajaran tentang ke-Esaan Allah (tauhid) tetap tidak
berubah-ubah. Yang berubah adalah jalan yang ditempuh atau syari' at yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, antar manusia dalam masyarakat dan dirinya
sendiri serta lingkungan hidupnya. Karena itu pulamengenai syari'at antara satu
agama wahyu dengan agama wahyu lam berbeda. Dan, karena perbedaan itu
ditentukan Allah, maka para pemeluk agama wahyu harus mampu menegakkan sikap,
seperti telah disinggung di muka, setuju hidup bersama dalam perbedaan.
No comments:
Post a Comment