SUB POKOK BAHASAN
- PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN
- DEFINISI PERNAPASAN (RESPIRATORIUM)
- SALURAN PERNAPASAN
- FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN (RESPIRASI)
- FUNGSI ORGAN SISTEM PERNAPASAN PADA HEWAN
- MEKANISME SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI) HEWAN
PENDAHULUAN
Pernapasan
adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh. Hewan
memiliki alat-alat pernapasan yang berbeda-beda. Mamalia, Reptilia, dan
Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paru-paru.
Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai
tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di
lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem insang. Sebagian besar
Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan.
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme
pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk.
Insang merupakan alat pernapasan yang
terdapat pada banyak organisme air, yang berfungsi untuk mengeksrtak oksigen
yang larut dalam air dan mengeluarkan karbon dioksida. Insang pada beberapa
spesies seperti kelomang, telah beradaptasi untuk memungkinkan respirasi di
darat asalkan mereka tetap lembab. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang
filamen yang banyak mengandung lamela (lapisan tipis). Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang
mengandung kapiler sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2.
v
Inspirasi :
O2 dari air masuk ke dalam insang yang kemudian diikat oleh kapiler darah untuk
dibawa ke jaringan tubuh.
v
Ekspirasi :
CO2 dari jaringan bersama darah menuju ke insang dan selanjutnya dikeluarkan
dari tubuh.
Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata
Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah organ utama pada sistem
pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah
(sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar oksigen
dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”.
Pada umumnya paru-paru terdapat pada hewan mamalia termasuk juga manusia.
Paru-paru
berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan
tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai
penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan
mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke
luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk mengeluarkan
karbondioksida dan uap air. Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-paru adalah
untuk proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem
peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang karbondioksida di dalam
darah dan menggantinya dengan oksigen.
Hewan
vertebrata air melakukan pernafasan dengan menggunakan insang. Vertebrata air
yang melakukan pernafasan dengan insang, misalnya ikan dan larva ampibi.
Sedangkan untuk struktur insang yang sederhana, misalnya terdapat pada kerang.
Insang pada kerang merupakan perluasan permukaan tubuh yang membentuk lembaran
tipis. Insang tersebut berfungsi untuk meningkatkan area permukaan pertukaran
gas (Nurhayati, 2004)
Allah
telah meniupkan napas kehidupan dalam diri kita, dan berkat itulah karunia
Ilahi terus diwariskan. Ambil napas yang dalam beberapa kali melalui hidung dan
dengarkan suara hembusan napas anda dengan hati-hati, hembuskan lewat mulut.
Apakah anda mendengar suara HU ? Dalam bahasa Arab kata HU berarti DIA, mengacu
pada Tuhan. Suara itu adalah do’a tanpa kata-kata, pengingat yang konstan
tentang siapa kita dan milik siapa kita. Bernapas adalah benang
Ilahiah dan pengalaman semesta yang paling tinggi. Setiap diri kita adalah
saluran untuk kebaikan yang ingin diwujudkan Tuhan. Melalui pernapasan, kita
dapat membawa sistem tubuh kita menuju keseimbangan, keselarasan, dan kesatuan.
Respirasi
eksternal (bernapas) meliputi proses pengambilan O2 dan
pengeluaran CO2 serta uap air. Pernapasan merupakan pertukaran gas
antara organism dan lingkungannya. Pernapasan internal (pernapasan
selurel) terjadi didalam sel. Secara garis besar, pernapasan merupakan
pemecahan glukosa dengan bantuan enzim-enzim untuk menghasilkan energi.
Kelompok hewan darat yang termasuk Artropoda, misalnya serangga system
pernapasan berupa system pembuluh trakea. Trakea merupakan pembuluh udara yang
bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh udara yang halus ke seluruh bagian
tubuh. System trakea tidak mengandalkan para peredaran mentranspor oksigen dari
pertukaran gas di permukaan tubuh sel-sel tubuh, sehingga oksigen tidak
diedarkan melalui darah.
Pengertian
Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan adalah hal paling penting dalam hidup dan dapat disebut sebagai
“kekuatan pengendali“ tubuh. Bernapas adalah kehidupan, ia mempengaruhi
aspek-aspek fisik, mental, emosional, dan spritual kita. Proses bernapas yang
dilakukan untuk mengubah elemen-elemen penting yang diserap menjadi energi
paling akhir dan bahan bakar untuk sel-sel tubuh, terdiri dari oksigen pada
saat masuk dan karbondioksida saat keluar. Kehidupan seluler dimulai dengan
menyerap elemen-elemen yang dibutuhkan dan ini terjadi karena pengaruh langsung
ATP (Adenosine Triphospate). Tanpa zat penting ini tak akan ada pusat kekuatan
dalam organisme, tak ada energi, dan tak akan ada kehidupan. Se-sel tidak akan
mampu berkembang menggantikan atau memperbaiki diri tanpa kehadiran ATP dan
napas hidup.
Pernapasan
pada makhluk hidup mempunyai dua arti, yaitu:
1)
Pertama:
pengambilan udara pernapasan terutama O2 dan pengeluaran gas CO2
dan uap air sebagai waster product dari proses pernapasan. Disebut external
respiration.
2)
Kedua:
peredaran O2 ke seluruh tubuh jaringan-jaringan tubuh melalui
kapiler-kapiler yang terdapat didalamnya sehingga O2 dapat mengadakan
oksidasi terhadap substansi (terutama lemak dan karbohidrat) yang terdapat
dalam jaringan itu sehingga diperoleh energi dan panas badan (suhu tubuh) serta
waster product CO2 dan H2O yang dalam bentuk H2CO3
diangkut oleh darah ke paru-paru untuk dikeluarkan. Pengertian yang kedua ini
disebut internal respiration atau cellular respiration.
Ringkasannya reaksi kasar (bruto reaksi)
dari cellular respiration itu sebagai berikut:
C6H12O6 > 6CO2 + 6H2O + energi
Jelas bahwa O2 sangat dibutuhkan
oleh setiap organisme terutama untuk menyelenggarakan oksidasi terhadap
substansi yang terdapat dalam sel yang mengandung energi potential yaitu
lemak dan karbohidrat.
Definisi
Respirasi
Bernafas
artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke
dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida
(CO2) serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi.
Sedangkan definisi respirasi
adalah seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah
senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi.
Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses
difusi. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang,
trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan
gas CO2.
Saluran
Pernapasan
Secara fungsional, saluran pernapasan dapat dibagi dalam bagian penghantar
(conducting portion), yang terdiri dari rongga-rongga dan pipa-pipa yang
membawa udara dari luar tubuh ke semua bagian paru-paru dan suatu bagian pernapasan
(respiratory portion) yang terdiri dari bagian-bagian di dalam paru-paru
akan terjadi pertukaran gas antara udara dan darah. Secara antomis, jalan
lalu-lintasnya terdiri dari bangunan di luar paru-paru (hidung, nasofarinks,
laring, trakhea dan bronki utama) dan di dalam paru-paru (bronki
kecil, bronkioli, bronkioli terminal). Setiap bronkiolus
terminal berakhir dalam beberapa bronkiolus pernapasan yang menjadi
tanda tempat masuk ke dalam bagian pernapasan dari paru-paru. Tiap bronkiolus
pernapasan bercabang menjadi suatu sistem saluran-saluran alveoler
dan alveolus-alveolus akan terjadi pertukaran gas.
Untuk tujuan penyajian, saluran pernapasan
ada dua yaitu:
saluran bagian atas, meliputi jalan lintas di atas larings dan
suatu bagian bawah, mulai dengan turunan pertama dari tunas embrional
dari dinding usus depan, trakhea. Masalah konstruksi dinding pada dua
bagian dari sistem pernapasan ini dipecahkan dalam berbagai cara. Karena
udaranya digerakkan melalui jalan lalu-lintas ini dengan tekanan negatif,
maka jalan udara itu harus bertahan terhadap kollaps untuk dapat
berfungsi. Tanpa penguatan dengan tulang, sejumlah besar tulang rawan,
serta jaringan berserat padat dari bagaian atas, jalan pernapasan ini
akan ambruk. Dalam pipa yang merupakan bagian bawah jalan pernapasan
ini, cincin-cincin dan plat-plat tulang rawan berangsur-angsur berganti
dengan lapisan-lapisan otot dan serat-serat elastik yang terancam
sekeliling jalan udara. Pernapasan, merentangkan paru-paru dan
memelihara jalan udara yang lemah ini tetap terbuka. Penguatan dindingnya kemudian
tidak lagi diperlukan. Alih-alih itu, harus diadakan persiapan untuk memungkinkan
elastisitas yang lebih besar dan kemampuan untuk menyesuaikan diameter
maupun panjang dengan perubahan-perubahan dalam besarnya paru-paru.
Larink
Bagian
paling atas dari larink dikenal sebagai epiglottis. Permukaan lingual
atau permukaan depan dari epiglottis ini tertutup dengan epitel
berlapis gepeng tanpa keratinisasi dan mempunyai banyak kelenjar seromukosa
dalam lamina proprianya, khususnya dekat sambungan dengan dasar
lidah.
Trakhea
Trakhea
terdiri dari 1) mukosa,
2) submukosa dan 3) suatu lapisan tulang rawan dan otot yang
bersesuaian dengan muskularis dari saluran pencernaan. Pada sebelah luar
perikondrium tulang rawan terdapat suatu lapisan fibrosa atau adventisisa
dari jaringan penyambung yang berfusi dengan jaringan dari mediastinum dan
lapisan serupa yang membungkus esofagus. Lapisan ini biasanya rusak
ketika trakheanya diiris-iris.
- Mukosanya terdiri dari a) suatu epitel berlapis torak semu bersilia dengan sejumlah besar sel-sel piala yang dibatasi oleh b) membran dasar yang mencolok, yang merupakan bagian dari c) lamina propria, yang terutama terdiri dari jaringan retikuler atau areoler yang mengandung banyak serat elastis.
- Submukosa merupakan jaringan areoler, mengandung sel-sel lemak, pembuluh darah dan bagian-bagian sekresi dari kelenjar-kelenjar campuran, dengan beberapa unit memperlihatkan bulan sabit serosa yang mencolok. Pada irisan-irisan membujur, kumpulan-kumpulan padat kelenjar ini terlihat di daerah berbentuk segitiga antara cincin-cincin tulang rawan yang berbatasan.
3.
Pada irisan-irisan melintang, trakhea,
tulang rawan tampak sebagai suatu bulan sabit tunggal berbentuk C atau U
dengan ujung atau canggahnya yang terbuka ke arah belakang esofagus.
Canggah-canggah itu dapat bercabang sedemikian rupa sehingga lebih dari satu
potong tulang rawan dapat terlihat dekat sisi yang terbuka dari bulan sabitnya.
Bronckus
Bronkus-bronkus
ekstra pulmoner
(di luar paru-paru) atau bronkus-bronkus primer, secara histologis
adalah identik dengan trakhea dalam semua rincian praktis kecuali
besarnya. Dalam paru-paru, tulang rawan bronkus itu tersusun dalm suatu
rangkaian plat berbentuk bulan sabit yang saling bertumpang tindih, yang
sepenuhnya melingkari struktur itu. Pada bagian paru-paru yang lebih dalam,
struktur itu segera diganti oleh sekelumpulan tulang rawan yang tidak teratur,
dengan tepi-tepi yang kurang lebih bulat dan dapat atau tidak bertumpang tindih
jika dilihat pada irisan melintang. Bronkus-bronkus intra pulmoner
(didalam paru-paru) berbeda dari trakhea sebagai berikut:
1.
Membran elastis dari lamina
propria trakhea diganti dengan suatu lapisan otot polos, yang sepenuhnya
melingkari baik epitel maupun lamina propria yang elastis dan
mengandung serat
2.
Kelenjar mukosa dan seromukosa
lebih banyak terdapat dan lebih luas penyebarannya di dalam bronkus-bronkus
dari pada di trakhea dan seringkali meluas menembus otot dan
diantara plat-plat tulang rawan yang berbatasan
3.
Tulang rawan tunggal yang
berbentuk bulan sabit diganti oleh gelangan konsentris dari bulan sabit yang
saling bertumpang tindih.
Bronkiolus
Bronkiolus
tidak mengandung
kelenjar atau tulang rawan. Lumennya dilapisi oleh epitel selapis torak
bersilia, tidak mempunyai sel-sel piala. Lamina proprianya
elastis dan tipis dan dikelilingi oleh pita-pita otot polos yang terpilin
longgar dari jenis yang sama dengan yang terdapat dalam bronkus. Adalah
menarik sekali untuk mengetahui bahwa terdapat sel-sel bersilia di luar tempat,
tidak ditemukan lagi kelenjar-kelenjar. Telah dinyatakan sebagai postulat bahwa
ini merupakan perlindungan terhadap akumulasi lendir dalam pernapasan dari
paru-paru. Pembagian bronkiolus lebih lanjut dalam barbagai jenis
menurut besarnya, tidak dapat dilaksanakan secara histologis dan oleh karena
itu dalam tulisan ini tidak dikerjakan lebih lanjut.
Bagian
pertama dari bronkiolus pernapasan, epitelnya dari jenis thorak
rendah bersilia atau jenis kubis. Pada sebelah distal, epitelnya menjadi
kubis tidak bersilia. Lamina proprianya merupakan suatu lapisan tipis dari
serat-serat retikuler, kolagen dan elastis yang difus (berhamburan).
Pita-pita ototnya yang berbentuk spiral mencolok sekali, tetapi diantara
pita-pita otot yang berbatasan di daerah tiadanya lamina propria, dapat
dilihat dinding-dinding tipis yang tersusun dari epitel selapis kubis
yang bertumpu pada beberapa serat elastis berpilin. Beberapa penulis
memandangnya sebagai epitel pernapasan dan dari penampilan plat-plat
pipih inilah terlahir nama bronkiolus pernapasan. Harus diperhatikan
bahwa pada beberapa irisan, sel-selnya begitu memanjang sehingga nukleus dalam
plat-plat ini tidak terlihat. Disamping itu, alveolus pernapasan dapat
tumbuh sebagai kantung-kantung dalam tubula dinding itu. Dekat dengan ujung
akhir bronkiolus pernapasan melebar dan menjadi dua atau lebih saluran alveoler.
Fungsi
Organ dan Sistem Pernapasan Pada Hewan
Sistem
dan Organ Pernapasan pada Hewan -
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh.
Hewan memiliki alat-alat pernapasan yang berbeda-beda. Mamalia,
Reptilia, dan Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paru-paru. Cacing
(Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat
pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan
menggunakan sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah
memiliki sistem saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan
kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk.
Misalnya, katak yang memiliki dua jenis mekanisme respirasi, tetap tidak dapat
berada lama di darat karena adanya ancaman dehidrasi. Paru-paru tidak mampu
mengikat udara yang terlarut dalam air, tetapi sistem pernapasan ini
menguntungkan untuk hidup di daratan karena letaknya di dalam saluran
pernapasan sehingga paru-paru terhindar dari penguapan air yang berlebihan.
Berikut
akan di bahas mengenai sistem organ pernapasan pada beberapa hewan yaitu:
1. Sistem Respirasi Pada Porifera
Hewan
fillum Porifera atau kelompok hewan berpori tubuhnya tersusun atas banyak sel
dan memilki jaringan yang sangat sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di pantai atau laut. Porifera tidak memiliki
alat pernafasan khusus. Alat respirasinya masih sangat sederhana. Air yang
mengandung oksigen terlarut masuk melalui pori-pori tubuhnya. Selanjutnya
oksigen yang terlarut dalam air masuk melalui sel-sel permukaan tubuhnya, yaitu
sel koanosit secara difusi. di dalam mitokondria pada sel koanosit, oksigen
digunakan untuk mengurai molekul organic menjadi molekul anorganik yang
disertai pelepasan karbondioksida. Selanjutnya molekul-molekul karbondioksida
yang terlarut dalam air akan bergerak berlawanan arah menuju membram sel dan
keluar menuju spongosol. Air dalam spongosol digerakkan oleh flagellum sel koanosit
dan mengalir keluar melalui oskulum.
2. Sistem Organ dan Pernapasan Cacing (Annelida).
Cacing
menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini memanfaatkan permukaan
kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit cacing tanah selalu basah untuk
memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di bawah permukaan kulitnya yang basah
tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen
berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem
peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah
dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.
Cacing
tidak punya alat pernapasan khusus.
Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui permukaan kulit tubuhnya yang basah. Kulit
yang basah mempermudah masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida. Cacing
bernapas dengan permukaan kulitnya. Udara yang berada di sekitar cacing, yaitu
berupa oksigen akan masuk ke dalam tubuh cacing melalui permukaan kulitnya yang
lembap. Kulit yang lembap ini selain mempermudah masuknya oksigen ke dalam
tubuh, juga memudahkan keluarnya karbon dioksida yang merupakan zat sisa
pernapasan.
Berikut
gambar alat
pernafasan
cacing :
Cacing,
tidak memiliki alat pernapasan khusus sehingga ia menggunakan kulitnya untuk
bernapas
Pada cacing,
pertukaran gas terjadi pada permukaan tubuhnya (integumen).
Gambar:
Cacing Menggunakan Seluruh Permukaan Tubuhnya Untuk Bernapas
3. Sistem Organ dan Pernapasan
Serangga (Insecta).
Serangga
adalah kelompok Arthropoda yang paling banyak jenisnya. Meskipun serangga
memiliki sistem peredaran darah terbuka, namun sistem pernapasan serangga
langsung mencapai jaringannya lewat saluran yang disebut sistem trakea.
Sistem trakea memiliki saluran-saluran tempat pertukaran udara yang bermuara di
stigma atau spirakel, yaitu berupa lubang kecil yang berada di
kedua tepi setiap ruas tubuh serangga. Spirakel memiliki bulu-bulu untuk
menyaring kotoran. Spirakel juga memiliki katup. Dengan cara mengontraksikan
otot-otot yang berhubungan dengan katup-katup tersebut, serangga dapat mengatur
membuka dan menutupnya spirakel. Dalam tubuh serangga, terdapat trakea yang
memanjang di sepanjang tubuhnya. Trakea itu bercabang-cabang menjadi
saluran-saluran udara yang sangat kecil yang disebut trakeolus.
Trakeolus bersentuhan langsung dengan jaringan dalam tubuh serangga. Ujung
trakeolus memiliki cairan. Pada cairan inilah, oksigen dalam udara yang masuk
ke dalam sistem trakea, berdifusi masuk ke dalam sel-sel jaringannya.
Sebaliknya, karbon dioksida juga keluar melalui trakeolus (Perhatikan Gambar).
4.
Sistem Organ dan Sistem Pernapasan
Ikan (Pisces).
Insang
adalah organ pernapasan utama pada ikan. Beberapa hewan lain juga memiliki
insang untuk bernapas, di antaranya udang, kepiting, cacing laut, serta bintang
laut. Air berperan sebagai media pernapasan. Oksigen yang terkandung di dalam
air yang jumlahnya sangat sedikit, disaring oleh lembaran-lembaran insang.
Namun, konsentrasi oksigen di dalam air dapat berubah sejalan dengan naiknya
suhu dan salinitas air. Bahan-bahan pencemar organik yang diuraikan oleh
bakteri dan jamur juga dapat mengurangi jumlah oksigen dalam air.
Lembaran-lembaran insang tersebut dipenuhi oleh pembuluh-pembuluh darah. Air
mengalir melewati lembaran-lembaran insang tersebut sehingga oksigen yang
terlarut di dalamnya dapat berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah. Perhatikan
Gambar.
Sistem Pernapasan Pada Ikan
Ikan
bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan
Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat
pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi
garam-garam. Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di
dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke
seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat karbondioksida serta
membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke air
secara difusi.
Insang
(branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a.
Tutup insang (operculum). Hanya terdapat pada ikan
bertulang sejati, sedangkan pada ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup
insang. Operculum berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur mekanisme
aliran air sewaktu bernapas,
b.
Membrane brankiostega (selaput
tipis di tepi operculum),
berfungsi sebagai katup pada waktu air masuk ke dalam rongga mulut,
c.
Lengkung insang (arkus
brankialis),
sebagai tempat melekatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak
saluran-saluran darah dan saluran syaraf,
d.
Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem
pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang,
e.
Daun insang, berfungsi dalam sistem
pernapasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2
dengan CO2,
f.
Lembaran (filamen) insang (holobran kialis)
berwarna kemerahan,
g.
Saringan insang (tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar
tidak ada benda asing yang masuk ke dalam rongga insang.
Proses
pernafasan pada ikan adalah ikan bernafas dengan cara membuka dan menutup
insang. Air yang masuk melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang. Pada saat
air melewati lembaran insang, terjadi pertukaran gas. Air, yang banyak
mengandung oksigen, akan masuk melewati insang. Pada saat yang sama,
karbondioksida akan keluar melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh
darah pun akan mengikat oksigen yang berasal dari air.
5.
Sistem Organ dan Pernapasan Katak
(Amphibia).
Sepasang
paru-paru pada katak berbentuk seperti balon elastis tipis yang diliputi
kapiler darah. Dinding bagian dalam paru-paru ini memiliki lipatan-lipatan yang
berperan sebagai perluasan. Paru-paru ini dihubungkan dengan semacam bronkus
pendek yang berhubungan dengan rongga mulut. Katak tidak memiliki tulang rusuk
dan diafragma. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi terjadi karena kontraksi atau
relaksasinya otot-otot rahang bawah dan otot perut. (Gambar).
•
Sistem organ pernafasannya adalah
mulut - saluran
(trakea - tenggorokan) - paru-paru
dibantu dengan epidermis kulit, dan epidermis bawah cavum.
Sistem Respirasi Pada Amfhibi
(Katak)
Katak
termasuk amfibi sebab hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air. Pada
kehidupannya, katak mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Tahap perkembangan katak
dimulai dari telur kemudian menetas menjadi berudu. Berudu hidup di air.
Berudu bernapas dengan insang. Pada saat masih berbentuk berudu, insang
katak berupa insang luar. Insang luar berjumlah tiga pasang dan terletak di sisi kiri, kanan, dan belakang kepala
berudu. Perubahan alat pernapasan mengiringi perubahan
bentuk tubuhnya.
Pada
saat berudu mulai berkaki, tumbuh semacam lipatan kulit yang menutupi
insang luar sehingga terbentuk insang dalam. Berudu berkaki tumbuh menjadi
katak kecil lalu menjadi katak dewasa. Setelah berubah menjadi katak
dewasa, pernapasan dilakukan dengan menggunakan paru-paru. Untuk memompa
udara masuk ke dalam paru-paru, otot rahang bawah katak mengembang dan
mengempis.
Katak
muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air.
Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam.
Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan
kulit.
Hewan
Amfibi Merupakan
hewan yang dapat hidup/tinggal di dua alam (darat dan air). Alat pernafasan
yang digunakan dapat berupa insang, kulit dan paru-paru. Berudu bernapas dengan
tiga pasang insang luar yang terdapat di kepala bagian belakang. Insang luar
tersebt terdiri dari lembaran-lembaran kulit luar yang halus dan mengandung
kapiler darah. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru kanan dan kiri. Di dalam
paru-paru itu terdapat banyak gelembung udara. Oleh karena itu, kulit katak
selalu kelihatan basah. Melalui kulit yang basah itu, atak mengikat oksigen.seperti
contoh samping ini yaitu:
Selain
bernapas dengan
selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paru-paru walaupun
paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru
yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru
diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan
dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang
pendek.
Dalam
paru-paru terjadi mekanisme inspirasi
dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah
saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit
berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru.
Mekanisme
inspirasi adalah sebagai
berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut
membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.
6. Sistem Organ Pernapasan Reptilia
Organ – Organ Respirasi Reptilia
Reptil
(kadal, kura-kura, buaya, bunglon, dsb.) bernapas menggunakan paru-paru. Ada
beberapa reptil yang mengambil oksigen melalui lapisan kulit di sekitar kloaka.
•
Sistem organnya à hidung –
tenggorokan – paruparu
Organ yang digunakan pada pernapasan
reptilia adalah paru-paru. Sebab, sebagian besar reptilia hidup di daratan atau
habitat yang kering. Untuk mengimbanginya, kulit reptilia bersisik dan kering,
supaya cairan dalam tubuhnya tidak mudah hilang. Kulit bersisik pada reptilia
merupakan suatu adaptasi hidup dalam udara kering, dan bukan sebagai alat
pertukaran gas.
Walau begitu, ada pula mekanisme
pernapasan reptilia yang dibantu oleh permukaan epitelium lembab di sekitar
kloaka. Reptilia demikian misalnya kura-kura dan penyu. Hal ini dilakukan
karena tubuh kura-kura dan penyu terdapat tempurung yang kaku. Tempurung ini
menyebabkan gerak pernapasan kedua hewan tersebut terbatas
Sistem Respirasi Pada Reptilia
Reptil
disebut juga hewan melata. Contohnya, cecak, kadal, tokek, buaya, komodo,
bunglon, kura-kura, dan penyu. Alat pernapasan reptil terdiri atas hidung,
batang tenggorokan, cabang batang tenggorokan, dan paru-paru.
Pada
paru-paru terjadi penyerapan oksigen serta pengeluaran karbondioksida dan
uap air. Pada reptil yang hidup di air, misalnya buaya, pada saat menyelam
hidung-nya dapat ditutup sehingga air tidak masuk ke dalam paru-paru. Cara
pernapasan reptil adalah udara dihirup melalui hidung. Udara kemudian
disalurkan oleh batang tenggorokan, dan diteruskan cabang batang tenggorokan
menuju paru-paru. Paru-paru reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi
oleh tulang rusuk.
Paru-paru
reptil terdiri dari lipatan-lipatan dinding untuk memperbesar permukaan
pertukaran gas. Beberapa reptil yang bisa terbang bahkan memiliki pundi-pundi
hawa, sama seperti burung.
Sistem Respirasi Pada Reptilia
(Kura-Kura)
Paru-paru
reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak
efektif.
Pada
kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa
cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
Sistem Respirasi pada Aves (Burung)
Pada
burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk.
Jalur
pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk
kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang
menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang
berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink
yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang
dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang
lagi menjadi mesobronkus yangmerupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan
menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus (di bagian dorsal).
Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100
atau lebih)
Burung
bernapas dengan paru-paru. Pernapasan pada burung dibantu oleh pundi-pundi
(kantong) udara. Pundi-pundi udara ini merupakan alat bantu pernapasan,
terutama pada saat terbang. Pada saat terbang, burung menyimpan udara di dalam
pundi-pundi.
Jalannya
pernapasan pada burung yaitu :
1)
Udara
masuk melalui hidung
2)
Tenggorokan
3)
Pundi-pundi
udara
4)
Paru-paru
8. Mamalia
Mamalia
merupakan jenis hewan menyusui. Organ pernapasan pada mamalia sama dengan organ pernapasan
pada manusia. Alat pernapasan mamalia terdiri atas rongga hidung, batang
tenggorok, dan paru-paru.
Beberapa
hewan mamalia adalah sapi, kambing, kelinci, dan ikan paus (mamalia air).
Hewan-hewan ini bernapas dengan paru-paru. Alat organ pernapasannya terdiri
dari lubang hidung, tenggorok, dan paru-paru.
Organ
pernapasan pada mamalia / sapi sama dengan organ pernapasan pada manusia. Alat pernapasan mamalia terdiri atas yaitu:
rongga hidung, batang tenggorok, dan paru-paru.
Sistem
Respirasi Pada Mamalia
Mamalia
atau hewan menyusui banyak yang pernah kita jumpai. Misalnya, kuda, gajah,
kambing, harimau, kele-lawar, dan kera. Mereka umumnya hidup di darat.
Namun ada pula yang hidup di air. Misalnya, paus, lumba-lumba, dan
pesut.
Alat pernapasan mamalia terdiri atas hidung,
batang tenggorokan, cabang tenggorokan, dan paru-paru. Di
dalam paru-paru terjadi penyerapan oksigen, sedangkan
karbon-dioksida dan uap air dihembuskan keluar melalui
hidung. Lubang hidung paus berada di atas kepalanya sehingga dia
dapat bernapas sementara mulutnya berada dalam air.
Pernapasan
mamalia sama dengan manusia, yaitu paru-paru. Untuk memperoleh oksigen, mamalia
menghirupnya dari udara. Oleh karena itu mamalia sering muncul ke permukaan
air untuk menghirup udara. Semua hewan mamalia, baik mamalia darat maupun
mamalia air bernapas dengan paru - paru. Contoh: Seekor
lumba-lumba dan paus mengeluarkan kepalanya ke permukaan air untuk menghirup
udara dan setelah lama menyelam kembali ke permukaan air untuk menghembuskan
udara lembab dan hangat dari paru – parunya.
PENGERTIAN PERNAFASAN PADA MAMALIA
Pernafasan
mempunyai 2 arti yang sangat berbeda :
1).
Pernafasan oksigen (O2 ) dalam matabolisme karbohidrat dan berbagai
molekul organik lainnya,
2).
Suatu proses yang melibatkan pertukaran O2 dan CO2 di
antara berbagai sel suatu organisme dan lingkungan luar.
Sebagian
besar sel tubuh memperoleh energi dari reaksi kimia yang melibatkan o2. Sel
itu harus mampu melenyapkan CO2 yang merupakan hasil akhir utama
dari metabolisme oksidasi. Organisme bersel satu pertukaran O2 dan
CO2 terjadi secara langsung dengan lingkungan luar, tetapi hal itu
sama sekali tidak mungkin untuk sebagian besar sel organisme yang kompleks
seperti manusia maupun hewan/ternak. Oleh karena itu, evaluasi hewan besar
memerlukan perkembangan suatu sistem khusus yaitu sistem respirasi
(pernafasan) untuk pertukaran O2 dan CO2 bagi hewan
tersebut dengan lingkungan sekitarnya meliputi : paru-paru, jalan udara ke
paru-paru, dan struktur dada yang bertanggung jawab terhadap gerakan udara
keluar dan masuk ke paru-paru.
Pada
hakikatnya pernapasan pada mamalia sama dengan pernapasan pada manusia, sebab
manusia termasuk mamalia. Dalam praktik di laboratorium biasanya mamalia di
wakili marmot, kelinci, atau mencit.
Secara
umum alat pernapasan marmot terdiri atas lubang hidung luar, rongga hidung,
lubang hidung dalam, rongga mulut, tekak, rongga tekak, tenggorokan, bronkus,
dan paru-paru. Pada tekak terdapat jakun atau laring yang didalamnya terdapat
alat suara. Laring tersusun atas tulang rawan. Trakea bercabang menjadi dua
bronkus. Selanjutnya didalam setiap gelambir paru-paru percabangan terus
berlangsung. Saluran pernapasan ini berakhir sebagai saluran hawa buntu atau
alveolus. Setiap alveolus dikelilingi oleh kapiler darah. Adanya alveolus akan
memperluas permukaan daerah penyerapan oksigen dan pelepasan karbondioksida.
Fungsi Sistem Respirasi :
- menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dan sistem aliran darah.
- Sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru.
- Smelindungi permukaan respirasi dari dehidrasi, perubahan temperatur, dan berbagai keadaan lingkungan yang merugikan atau melindungi sistem respirasi itu sendiri dan jaringan lain dari patogen.
- Sumber produksi suara termasuk untuk berbicara, menyanyi, dan bentuk komunikasi lainnya.
- Memfasilitasi deteksi stimulus olfactory dengan adanya reseptor olfactory di superior portion pada rongga hidung.
Sistem respirasi juga dibagi menurut divisinya,
yakni :
- Divisi konduksi
Divisi
ini dimulai dari rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, himgga
terminal bronkiolus
2. Divisi respirasi
Divisi
ini dimulai dari bronkiolus hingga alveoli, udara memenuhi kantung paru-paru
dan terjadilah pertukaran gas antara udara dan darah.
No comments:
Post a Comment