Flaming Arrow Glitter Purple Winnie The Pooh Glitter

Thursday 5 March 2015

MAKALAH SEJARAH SASTRA ANGKATAN 80 AN , SASTRA INDONESIA

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
            Adapun yang menjadi judul makalah kami adalahsejarah sastra angkatan 80-an yang didalamnya memuat tentang : Sejarah sastra, latar belakang muculnya, karakteristik, tokoh-tokoh, karya-karya, kualitas sastra angkatan 80-an. Tujuan kami  menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing kami Rachmat Saleh, S.Pd., M.Pd dalam mata kuliah  Sejarah Sastra.”.
            Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
            Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.



Maros ,27  Desember 2014
                                                                               

penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI                                                 
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Sejarah Sastra Angkatan 80
Latar Belakang Munculnya Sastra Angkatan 80-an
Karakteristik Sastra Angkatan 80-an
Tokoh-tokoh Sastra Angkatan 80-an
Karya-karya Sastra Angkatan 80-an
Kualitas Sastra Angkatan 80-aN
  BAB III PENUTUP
Simpulan
SaraN
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
                                    Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra. Diistilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Karya sastra di Indonesia di bagi kedalam          beberapa periode yaitu Pujangga Lama, Sastra “Melayu Lama”, Angkatan Balai          Pustaka,Pujangga Baru, Angkatan ‘45, Angkatan 50-an, Angkatan 66-70-an, Angkatan 80-an, Angkatan Reformasi.
                               Periode 80-an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat Indonesia untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan konstitusional.Seperti yang dikatakan Putu Wijaya bahwa kasusastraan itu adalah alat untuk mencurahkan makna agar dapat ditumpahkan pada manusia secara utuh dan makna itu hendaknya disalurkan agar mengalami proses mengembang dan mengempis masuk ke dalam kehidupan serta mengembangkan hal-hal yang sebelumnya belum terpikirkan oleh manusia.
B. Rumusan Masalah
1.   Bagaimanakah sejarah sastra angkatan 80-an ?
2.   Bagaimana latar belakang munculnya angkatan 80 –an ?
3.   Apa sajakah karakteristik sastra angkatan 80-an ?
4.   Siapa sajakah tokoh-tokoh angkatan 80-an ?
5.   Apa sajakah karya-karya angkatan 80-an ?
6.   Bagaimana kualitas sastra angkatan 80-an ?


1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Sastra Angkatan 80-an
Kelahiran sastra angkatan 80-an diwarnai dengan aturan-aturan yang ketat dan dipengaruhi oleh kegiatan politik. Angkatan 80-an lahir pada masa pemerintahan Soeharto era Orde Baru. Soeharto pada masa itu masih menduduki suatu jabatan di militer dan sebagai presiden Republik Indonesia, sehingga pemerintahannya sangat kokoh dengan perlindungan dari militer. Era Orde Baru mempunyai ciri yaitu semua keputusan berporos pada presiden dan hak bersuara sangat dibatasi. Ketika ada sebuah karya yang sifatnya dianggap provokasi, mengancam, melecehkan, menyinggung dan merugikan maka akan langsung ditindaklanjuti oleh Soeharto dengan segera. Contohnya adalah majalah Djaja yang terkenal waktu itu berhenti terbit, padahal majalah tersebut memuat masalah-masalah budaya bangsa dan kesenian Indonesia.
Sebab-sebab di atas tersebut menjadi dasar tentang tema yang dititikberatkan pada angkatan 80-an ini, yaitu tentang roman percintaan dan kisah kehidupan pada masa itu yang sifatnya tidak dianggap provokasi, mengancam, melecehkan, menyinggung dan merugikan. Tema roman percintaan dan kisah kehidupan ini pun didasari oleh kemajuan ekonomi dan hidup yang indah bagi masyarakat karena pada masa itu perekonomian di Indonesia sangat makmur sebelum krisis moneter pertengahan tahun 1997.
Periode sebelumnya telah terjadi pergeseran wawasan dan pergeseran estetik khususnya pada kata. Dasar tersebut menyebabkan lahirnya periode 80-an menekankan pada pemikiran dan cara penyampaian dalam karya sastra.
Periode 80-an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat Indonesia untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan konstitusional. Kesusastraan itu adalah alat untuk mencurahkan makna agar dapat ditumpahkan pada manusia secara utuh dan makna itu hendaknya disalurkan agar

2
mengalami proses mengembang dan mengempis masuk ke dalam kehidupan serta mengembangkan hal-hal yang sebelumnya belum terpikirkan oleh manusia.
Periode 80-an lahir dari konsepsi improvisasi dalam penggarapan karya sastra menuju hasil dan bobot maksimal serta baru dari konsep yang menentang pada satu kehidupan. Para sastrawan mengikuti perkembangan jaman yang dituntut adanya keberanian dan kreativitas untuk berkarya. Banyak karya sastra yang dijadikan drama drama radio. Pada periode 80-an ini karya sastra film juga berkembang pesat. Perfilman Indonesia banyak ditonton dan diminati oleh masyarakat dan para sutradara pun aktif menciptakan film-film baru. Misal film yang bertemakan percintaan remaja yaitu Gita Cinta SMA ini banyak mempunyai penggemar baik dikalangan muda maupun tua.

B.     Latar Belakang Munculnya Sastra  Angkatan 80-an
            Sastra Angkatan 80-an berada di tengah lingkungan yang masyarakatnya mengalami depolitisasi yang nyaris total. Aktivitas-aktivitas politik mahasiswa ditertibkan dan mahasiswa sepenuhnya dijadikan organ kampus yang dilepaskan dari segala macam aktivitas politik.          Politik stabilitas, security approach, normalisasi kehidupan kampus, dan asas tunggal merupakan lingkungan tempat para sastrawan era 80-an hidup. Majalah  sastra hanya ada Horison dan Basis.
            Karya sastra yang lahir pada tahun 80-an dipengaruhi proses depolitisasi tersebut. Oleh karena itu, sastra yang muncul pun jadi tidak sesuai dengan realitas sosial politik serta tidak menunjukkan kegelisahan dan kesakitan kolektif masyarakat pada masa itu.
            Globalisasi dengan ekonomi sebagai panglima menempatkan pusat dunia tidak lagi pada lembar-lembar diskursif sastrawi. Jargon-jargon politik yang hiruk-pikuk dan menakutkan telah berlalu. Mereka digantikan oleh jargon-jargon modisme yang meriah, kerlap-kerlip, dan tidak terasa menakutkan.
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan,
3
dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Mira.W dan Marga.T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita.
Namun, yang tak boleh dilupakan pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya.
Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat.
Sastra popular atau yang lebih dikenal dengan sebutan sastra pop, dianggap sebagai sastra yang esensinya lebih rendah dari sastra non-pop. Sastra pop dianggap tidak memiliki keindahan dari segi pemaknaan karena sekali baca seorang pembaca bisa langsung mengetahui makna yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Tidak seperti sastra non-pop, sastra pop cenderung lebih mengutamakan permintaan pasar daripada keindahan estetik yang tersaji lewat penyampaian maupun makna yang tersirat di dalam karya tersebut.\
Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain: La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini.                                                       
4
C.    Karakteristik Sastra Angkatan 80-an
            Setiap angkatan sastra mempunyai karakteristiknya masing-masing yang membedakan dengan yang lain. Berikut adalah karakteristik sastra angkatan 1980:
1.    Puisi yang dihasilkan bercorak spritual religius, seperti karya yang berjudul “Kubakar Cintaku” karya Emba Ainun Najib;
2.    Sajak cenderung mengangkat tema tentang ketuhanan dan mistikisme;
3.    Sastrawan menggunakan konsep improvisasi;
4.    Karya sastra yang dihasilkan mengangkat masalah konsep kehidupan sosial masyarakat yang memuat kritik sosial, politik, dan budaya;
5.    Menuntut hak asasi manusia, seperti kebebasan;
6.    Bahasa yang digunakan  realistis, bahasa yang ada dimasyarakat dan romantis;
7.    Terdapat konsepsi pembebasan kata dari pengertian aslinya;
8.    Mulai menguat pengaruh dari budaya barat, dimana tokoh utama biasanya mempunyai konflikdengan pemikiran timur;
9.    Didominansi oleh roman percintaan;
10.          Novel yang dihasilkan mendapat pengaruh kuat dari budaya barat yang tokoh utamanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur dan mengalahkan tokoh antagonisnya.
D.    Tokoh-tokoh Sastra Angkatan 80-an
            Adapun tokoh-tokoh didalam sastra angkatan 80-an , sebagai berikut:
1.      Hilman Hariwijaya
2.      Marga T
3.      Nh. Dini
4.      Mira Widjaja
5.      Ahmadun Yosi Herfanda
E.     Karya-karya Sastra Angkatan 80-an
            Tokoh angkatan 80-an dapat dikenal melalui karya-karyanya yang apik. Beberapa dari karya sastra tersebut pun menuai kesuksesan pada zamannya.
5
Berikut adalah beberapa karya sastra pada angkatan 80-an:
1. Hilman Hariwijaya
Berikut ini adalah beberapa buku ciptaan Hilman Hariwijaya, di antaranya:
a. Lupus
Lupus adalah karakter tokoh laki-laki yang diciptakan Hilman ditahun 1986 melalui cerpen di majalah Hai. Dibukukan pada bulan November 1986. Diceritakan Lupus berprofesi sebagai pelajar dan wartawan muda di majalah Hai. Ia tinggal bersama Mami dan adiknya yang bernama Lulu.
b. Olga
Olga adalah karakter tokoh wanita yang diciptakan Hilman pada tahun 1990 di majalah Mode. Pertama kali dibukukan pada Juli 1990. Diceritakan Olga sebagai pelajar yang bekerja sampingan sebagai penyiar radio di Radio Ga Ga. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya, dan memiliki sahabat, Wina. Seri ini telah dijadikan 1 judul film dan 3 musim sinetron dengan Desy Ratnasari, Sarah Sechan, Melly Manuhutu, dan Sissy Priscillia berperan sebagai Olga.
c.  Lulu
Lulu adalah pemekaran dari cerita Lupus, tokoh sang adik. Buku ini ditulis Hilman bersama Boim LeBon dan Gusur Adhikarya.
d. Keluarga Hantu
Keluarga Hantu adalah seri keempat Hilman yang ditulis bersama Boim. Mengisahkan tentang Luyut, anak hantu yang ingin mencoba bergaul dengan manusia. Namun ditentang oleh Nates (ayah) dan Kanalitnuk (ibu).
e. Vanya
Vanya adalah seri kelima karya Hilman yang ditulis bersama A. Mahendra pada tahun 1994. Dikisahkan Vanya adalah wanita Jakarta yang kuliah di Bandung. Buku ini telah disinetronkan dan diperankan oleh Astrid Tiar.
f. Vladd
Vladd adalah seri keenam karya Hilman yang ditulis bersama A. Mahendra. Dikisahkan Vladd adalah pelajar SD yang genius.Selain buku, Hilman Hariwijaya juga menciptakan sinematografi.
6
Beberapa judulnya antara lain Topi-Topi Centil (sebagai Lupus) tahun 1991, Tangkaplah Daku Kau Kujitak tahun 1989, Makhluk Manis Dalam Bis tahun 1990, Anak Mami Sudah Besar tahun 1992, Lupus 5,
2.    Marga T
  Daftar berikut ini memuat sebagian dari karya Marga Tjoa:
no
judul
tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Sekali dalam 100 tahun: kumpulan satir
Tesa
Sembilu Bermata Dua
Setangkai Edelweiss
Untukmu Nana
Saskia: sebuah trilogi
Bukit Gundaling
Rahasia Dokter Sabara
Saga Merah
Fatamorgana
Monik: sekumpulan cerpen
Sebuah Ilusi
Lagu Cinta: kumpulan cerpen
Sepotong Hati Tua
Bukan Impian Semusim
Gema Sebuah Hati
1990
1990
1989
1988
1986
1987
1987
1987
1987
1988
1988




















3.  Nh. Dini
            Peraih penghargaan SEA Write Award dibidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra feminis. Pendiri Pondok Baca NH Dini di Sekayu, Semarang ini sudah melahirkan puluhan karya.
Beberapa karya Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang dikenal dengan nama NH Dini, ini yang terkenal, di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novel, atau cerita kenangan. Kebanyakan di antara novel-novelnya itu bercerita tentang wanita     .
7
4.  Mira Widjaja
Novel Mira Widjaja yang paling terkenal berjudul “di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi” yang diterbitkan pada tahun 1980. Ia terus menghasilkan karya, berkiblat pada penulis-penulis seperti Nh. Dini, Agatha Christie, Y. B. Mangunwijaya dan Harold Robbins. Mira, bersama dengan Marga T, dianggap sebagai pelopor penulis keturunan Tionghoa di Indonesia, menjadi inspirasi bagi penulis-penulis berikutnya seperti Clara Ng.
Hingga tahun 1995, Mira telah menerbitkan lebih dari 40 novel, kebanyakan di antaranya telah diangkat menjadi film dan sinetron, termasuk Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, dan Permainan Bulan Desember.
5.  Ahmadun Yosi Herfanda
Karya-karya Ahmadun dipublikasikan di berbagai media sastra dan antologi puisi yang terbit di dalam dan luar negeri, antara lain, Horison, Ulumul Qur'an, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana (Brunei), antologi puisi Secreets Need Words (Ohio University, A.S., 2001), Waves of Wonder (The International Library of Poetry, Maryland, A.S., 2002), jurnal Indonesia and The Malay World (London, Inggris, November 1998), The Poets’ Chant (The Literary Section, Committee of The Istiqlal Festival II, Jakarta, 1995).
Beberapa kali sajak-sajaknya dibahas dalam "Sajak-Sajak Bulan Ini Radio Suara Jerman" (Deutsche Welle). Cerpennya, Sebutir Kepala dan Seekor Kucing, memenangkan satu di antara penghargaan dalam Sayembara Cerpen Kincir Emas 1988 Radio Nederland (Belanda) dan dibukukan dalam Paradoks Kilas Balik (Radio Nederland, 1989). Tahun 1997 ia meraih penghargaan tertinggi dalam Peraduan Puisi Islam MABIMS (forum informal Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Beberapa buku karya Ahmadun yang telah terbit sejak dasawarsa 1980-an, antara lain:
a)      Ladang Hijau (Eska Publishing, 1980),

8
b)       Sang Matahari (kumpulan puisi, bersama Ragil Suwarna Pragolapati, Nusa Indah, Ende, 1984),
c)      Syair Istirah (bersama Emha Ainun Nadjib dan Suminto A. Sayuti, Masyarakat Poetika Indonesia, 1986).
d)     Sajak Penari (kumpulan puisi, Masyarakat Poetika Indonesia, 1990),
e)      Sebelum Tertawa Dilarang (kumpulan cerpen, Balai Pustaka, 1997),
f)       Fragmen-fragmen Kekalahan (kumpulan sajak, Forum Sastra Bandung, 1997),
g)      Sembahyang Rumputan (kumpulan puisi, Bentang Budaya, 1997),
h)      Ciuman Pertama untuk Tuhan (kumpulan puisi, bilingual, Logung Pustaka, 2004),
i)        Sebutir Kepala dan Seekor Kucing (kumpulan cerpen, Bening Publishing, 2004),
j)        Badai Laut Biru (kumpulan cerpen, Senayan Abadi Publishing, 2004),
k)      The Warshipping Grass (kumpulan puisi bilingual, Bening Publishing, 2005),
l)        Resonansi Indonesia (kumpulan sajak sosial, Jakarta Publishing House, 2006),
m)    Koridor yang Terbelah (kumpulan esei sastra, Jakarta Publishing House, 2006).Yang Muda yang Membaca (buku esai panjang, Kemenegpora RI, 2009).
n)      Sajadah Kata (kumpulan puisi, Pustaka Littera, 2013).
F.  Kualitas Sastra Angkatan 80-an
            Setiap angkatan karya sastra pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti  padaa angkatan 80-an.
a.  Kelebihan karya sastra angkatan 80-an:
1.      Memiliki wawasan estetik yang luas.
2.       Bertema tentang roman percintaan dan kisah kehidupan yang indah bagi masyarakat sehingga memberi kesan kebahagiaan bagi pembacanya.
9
3.      Menekankan pada pemikiran dan cara penyampaian dalam karya sastra;
4.      Periode 80-an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat Indonesia untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan konstitusional;
5.      Para sastrawan mengikuti perkembangan jaman yang dituntut adanya keberanian dan kreativitas untuk berkarya;
6.      Periode 80-an ini karya sastra film juga berkembang pesat dan;
7.      Karyasastraera 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop.
b.   Kekurangan karya sastra angkatan 80-an
1.         Karya sastra angkatan 80-an diwarnai dengan aturan-aturan yang ketat dan dipengaruhi oleh kegiatan politik;
2.         Karya sastra yang lahir pada tahun 80-an dipengaruhi proses depolitisasi;
3.         Sastra yang muncul jadi tidak sesuai dengan realitas sosial politik serta tidak menunjukkan kegelisahan dan kesakitan kolektif masyarakat pada masa itu.
 




10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
     Periode 80-an ini merupakan sastra yang dinamik yang bergerak bersama masyarakat Indonesia untuk menuju kehidupannya yang baru dengan wawasan konstitusional. Angkatan  80-an lahir pada masa pemerintahan Soeharto era Orde Baru. Soeharto pada masa itu masih menduduki suatu jabatan di militer dan sebagai presiden Republik Indonesia, sehingga pemerintahannya sangat kokoh dengan perlindungan dari militer.
B. Saran
  



11
DAFTAR PUSTAKA

Galang, Anandya. 2008. “Sastra Angkatan 80-an.”. (http://anandyaga.blogspot.com/2012/09/sastra-angkatan-80an.html,
Manda, Nursyam. 2009. “Karakteristik Karya Sastra.”          (http://makallahkarakteristikkaryasastraa.blogspot.com,).
Www.google.com






12




BLOG HASMIRAH