Makalah :
TEKNIK
LABORATORIUM
“Pengenalan
Laboratorium“
DISUSUN
OLEH :
BIOLOGI 1
Hasmirah
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Yayasan Perguruan Islam Maros
( STKIP YAPIM )
Tahun 2016
BAB I
PEMBAHASAN
A.
DEFENISI LABORATORIUM
Istilah laboratorium berasal dari bahasa Latin, yaitu “Labora”
yang berarti bekerja. Secara umum laboratorium didefinisikan sebagi
tempat bekerja, yaitu bangunan, gedung atau ruangan yang dilengkapi peralatan
(instrumen) untuk melakukan pekerjaan ilmiah seperti riset, demonstrasi,
diskusi dll. Di samping itu, yang dimaksud dengan laboratorium secara umum
adalah:
1. Bangunan,
atau ruangan untuk melakukan penyelidikan atau eksperimen secara ilmiah maupun
teknis.
2. Situasi
atau tempat yang menyediakan sarana untuk melakukan studi, observasi atau
eksperimen dll.
3.
Tempat dimana bahan kimia dan
obat-obatan disiapkan.
Dalam perkembangannya, kata 'laboratorium'
mempertahankan arti aslinya, yaitu sebagai 'tempat bekerja', tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah.Saat ini, laboratorium banyak dijumpai di berbagai
tempat, seperti rumah sakit, apotik, poliklinik, pabrik, proyek-proyek besar,
dan lembaga pendidikan. Masing-masing laboratorium itu mempunyai fungsi dan
tugas yang tidak sama, sehingga bila didefinisikan akan menghasilkan definisi
yang berbeda.
Laboratorium adalah unit penunjang
akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka,
bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam
rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada
masyarakat. (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010)
Berdasarkan
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah
suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah,
penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau
produksi bahan tertentu. Jadi Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan
yang dipelajari.
Defenisi lain tentang laboratorium :
1.
Kamus Bahasa Bahasa Indonesia
pengertian laboratorium adalah “tempat atau kamar dan
sebagainya tertentu, yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan
percobaan (penyelidikan dsb)
2. Dari Wikipedia bahasa Indonesia:
Laboratorium (disingkat lab)
adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah
biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika,
laboratorium kimia,
laboratorium biokimia,
laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
3.
Depdikbud : 1995, 2003
Laboratorium adalah suatu tempat
dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan
tertutup, kamar dll. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana
percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan.
4.
Procter
Laboratorium adalah tempat atau
ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan
pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
5.
ISO
/ IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan
pengujian.
Tipe
Laboratorium berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun 2010, terbagi dalam 4 kategori
yaitu:
1. Laboratorium Tipe I
adalah laboratorium ilmu dasar yang
terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana
teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas
penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan
kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa.
2. Laboratorium Tipe II
adalah laboratorium ilmu dasar yang
terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, II), atau unit
pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan
fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah
bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa.
3. Laboratorium Tipe III
adalah laboratorium bidang keilmuan
terdapat di jurusan atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan
kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan, dan penelitian
mahasiswa dan dosen.
4. Laboratorium Tipe IV
adalah laboratorium terpadu yang
terdapat di pusat studi fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis
yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan
kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat, mahasiswa dan dosen.
B.
PENGGOLONGAN
LABORATORIUM MENURUT FUNGASINYA
Laboratorium dapat dibedakan menjadi
dua :
· Laboratorium
terbuka, yaitu suatu tempat terbuka yang dapat digunakan untuk malakukan
percobaan/penelitian.
Contohnya: sungai, kebun, sawah, laut, dll.
· Laboratorium
tertutup, yaitu suatu tempat tertutup (ruangan) yang sengaja dibuat untuk melakukan
percobaan/penelitian.
Contohnya: laboratorium sekolah, rumah kaca, laboratorium
rumah sakit dll.
Laboratorium memiliki arti sempit
yaitu adalah suatu tempat tertutup. Sedangkan dalam arti luas adalah suatu
tempat terbuka atau tertutup yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai
jenis percobaan/penelitian.
LABORATORIUM TERBUKA
-
Lab.
Alam/studio alam, hutan, laut, danau, sungai, pesisir, taman kota, dll
-
Kebun
khusus, lingkungan komunitas
-
Museum
-
Taman
LABORATORIUM
TERTUTUP
-
lab. ruang
praktikum/uji coba
-
studio
-
galery
Macam-macam laboratorium :
§
Laboratorium Kering (Dry Laboratory)
laboratorium
kering harus steril. Di laboratorium kering harus melindungi tumbuhan dari
kontaminasi yang merusak penelitian. Maka dari itu, aksesnya harus dari dalam bangunan.
Contoh laboratorium kering adalah laboratorium propagasi dengan kultur
jaringan.
§
Laboratorium basah (Wet Laboratory)
Laboratorium basah bisa dikatakan
‘laboratorium kotor’, oleh karena itu akan lebih baik bila aksesnya langsung
dari luar.
Contoh laboratorium basah adalah
laboratorium morfologi tumbuhan. Biasanya laboratorium ini dijadikan tempat
penyimpanan tumbuhan dari luar dan biasanya masih tumbuhan tersebut masih
berlumuran tanah.
Secara umum laboratorium dapat dibedakan menjadi :
v Lab.
Pendidikan: pengajaran
Laboratorium
yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA. Seperti Lab Ipa,
Lab Bahasa, Lab komputer
v Lab.
Penelitian: penelitian/pengembangan
ilmu
Contoh Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia,
Laboratorium Mikrobiologi
v Lab.
Pengendalian proses : QC
Contohnya Laboratorium
Komputasi
v Lab.
Pengembangan produk : R&D
v Lab. Pelayanan
jasa (Layanan
masyarakat)
Seperti
laboratorium yang beradadi rumah sakit,
apotik, poliklinik
Laboratorium sebagai pusat
reservasi dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, antara lain :
1. Laboratorium Kimia
Laboratorium kimia digunakan untuk melaksanakan
kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa kimia kualitatif (kimia
organik, kimia anorganik, dan biokimia) dan kimia kuantitatif (Penetapan kadar
unsur maupun senyawa, Uji mutu maupun Quality Control).
2. Laboratorium Fisika
Laboratorium Fisika digunakan untuk melaksanakan
kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa fisik suatu produk seperti
uji kebocoran, uji kekentalan, uji organoleptik dll.
3. Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi digunakan untuk
melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa mikrobiologi
seperti Uji bakteri gram positif dan negatif, uji bakteri patogen, uji kapang
dan jamur.
Penggolongan
laboratorium dan fungsinya :
No.
|
Nama laboratorium
|
Fungsi
|
1.
|
Laboratorium Hidrolika
|
untuk
pengujian-pengujian gerakan dan perilaku air dalam berbagai karakteristik
saluran dengan model berskala penuh atau skala model
|
2.
|
Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
|
untuk kegiatan pengukuran di lapangan. Laboratorium ini menyelenggarakan
kegiatan praktikum, yaitu praktikum Pemetaan dengan materi pengukuran peta
situasi serta poligon.
|
3.
|
Laboratorium Analisa Tanah dan Tanaman
|
Laboratorium
Analisa Tanah dan Tanaman memberikan layanan analisa unsur-unsur hara tanah
dan tanaman. Selain itu juga memberikan layanan analisa fisika tanah.
|
4.
|
Laboratorium Struktur dan Mekanika Rekayasa
|
untuk
pengujian-pengujian berbagai struktur maupun elemen struktur dengan model
berskala penuh atau skala model
|
5.
|
Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan
|
Laboratorium
Analisa Pangan dan Pakan memberikan layanan analisa produk-produk pangan
seperti vitamin dan mineral. Selain itu juga memberikan Program
Pelatihan HACCP bekerjasama dengan instansi/ lembaga terkait.
|
6
|
Laboratorium Komputasi
|
Laboratorium
Komputasi merupakan salah satu fasilitas andalan dan masuk program unggulan
FTSP (Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan),
mahasiswa diharapkan akrab dengan teknologi komputer dan lulusan FTSP
memiliki keunggulan kompetitif dan
tidak gagap teknologi ketika terjun di lapangan kerja.
|
7
|
Laboratorium Analisa Air dan Udara
|
Laboratorium
Analisa Air dan Udara menyediakan layanan untuk menganalisa kualitas air dan
udara dan juga memberikan layanan konsultasi untuk penilaian dan pengukuran
keadaan lingkungan di lapangan.
|
9.
|
Laboratorium Terpadu
|
Laboratorium
terpadu dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang penelitian di bidang
bioteknologi, biologi, kimia, dan disiplin ilmu yang terkait lainnya.
|
10.
|
Laboratorium Mekanika Tanah
|
untuk
pengujian-pengujian berbagai jenis tanah baik di Laboratoriurn maupun di
Lapangan.
|
11.
|
Laboratorium
Kultur Jaringan menghasilkan plantlets dan bibit berbagai jenis
tanaman. Laboratorium ini juga memberikan konsultasi teknis kepada
siapa saja yang tertarik dengan pengusahaan tanaman.
|
C.
FUNGSI
LABORATORIUM
Menurut Sukarso (2005),
secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan
keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran.
3. Memberikan
dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu
objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk
rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina
rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan
yang diperolehnya.
Menurut Syafriani (2011), fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan
kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori dan
praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
b.
Memberikan
ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c. Memberikan
dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek
dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah
keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan
menemukan kebenaran.
e. Memupuk
rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon
ilmuan.
f.
Memupuk
dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh,
penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.
Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim
(2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :
a)
Laboratorium
sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan
banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium.
Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan.
Berbagai masalah yang berkaitan
dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah
sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
b)
Laboratorium
sebagai metode pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua
metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan
c)
Laboratorium
sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana
pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang
dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang
dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.
Engkoswara
(1982)
mengatakan bahwa melalui kegiatan praktikum yang biasanya dilakukan di
laboratorium, siswa diharapkan dapat:
a. Mengembangkan berbagai keterampilan
secara terintegrasi.
b. Mengenal berbagai peralatan
laboratorium.
c. Mengenal berbagai desain dan
peralatan untuk eksperimen.
d. Mengembangkan keterampilan
mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
e. Mengembangkan sikap untuk melakukan
sesuatu secara tepat dan akurat.
f.
Mengembangkan
keterampilan dalam mengobservasi.
g. Mengembangkan kemampuan dalam
mengkomunikasikan hasil eksperimen.
h. Mengembangkan kecakapan dalam
menulis laporan.
i.
Mengembangkan
kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri.
j.
Menambah
keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko.
k. Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen.
l. Mengembangkan
keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan
berbagai kemungkinan pemecahannya.
Dalam
proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum turut berperan
dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1. Keterampilan
kognitif, misalnya:
·
Melatih
agar teori dapat dimengerti.
·
Agar
teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2. Keterampilan afektif, misalnya:
·
Belajar
bekerja sama.
·
Belajar
menghargai bidangnya.
·
Belajar
merencanakan kegiatan secara mandiri.
3. Keterampilan psikomotorik,
misalnya:
·
Belajar
memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
·
Belajar
memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Penerapan kegiatan laboratorium
dalam pembelajaran memiliki kelebihan, kebaikan dari pelaksanaan praktikum
antara lain:
1.
Melibatkan
siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
2. Siswa dapat meyakini akan hasilnya,
karena langsung mendengar, melihat, meraba, dan mencium yang sedang dipelajari.
3. Siswa akan mempunyai kemampuan dalam
keterampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis
laporan, dan mampu berfikir analisis.
4. Siswa lebih cenderung tertarik pada
obyek yang nyata di alam sekitarnya.
5. Memupuk dan mengembangkan sikap
berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling bekerja sama.
6. Membangkitkan minat ingin tahu,
memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
BAB
II
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Jadi Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Jadi Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari.
Setelah mengetahui seberapa
pentingnya sebuah laboratotium di sekolah, maka sudah seharusnya laboratorium
dijadikan salah satu prioritas utama dalam pengembangan pendidikan, sebab
dengan adanya laboratorium maka secara otomatis akan membantu siswa dalam
proses belajar mengajar, serta Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal
sikap ilmiah sebagai calon ilmuan.
B.
Saran
Semoga dengan
adanya makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mengetahui dan menambah
wawasan pembaca tentang defenisi, penggolongan dan
fungsi dari laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Amien,
Moh. 1988. Buku Pedoman dan Petunjuk Praktikum (General Science) Untuk
Lembaga
Pendidikan
Tenaga Kependidikan. Jakarta:
Depdikbud.
Sutrisno. 2010. Laboratorium Fisika sekolah; Bandung.
UPI
http://wahyunisuryanita.blogspot.co.id/2012/12/fungsi-dan-manfaat-laboratorium-sebagai.html
http:// Permendiknas No 26 Tahun 2008.com/