MAKALAH
BAHASA
INDONESIA
PENULISAN
UNSUR SERAPAN
v Nama : Hasmirah
v Nim : 1384205024
v Jurusan : Biologi
v Semester : 1 (Pertama)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Yayasan
Perguruan Islam Maros (STKIP YAPIM)
Tahun Ajaran
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan karunia yang
dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah
adalah “Penulisan Unsur Serapan” yang di dalamnya memuat tentang unsur bahasa
asing yang diserap menjadi kaidah bahasa Indonesia dan menjadi ejaan yang
disempurnakan, kemudian pembahasan tentang istilah-istilah asing dan untuk
tambahan materi penulis juga meringkas materi tentang imbuhan awal dan akhiran
yang diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Tujuan
saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing
saya” Takbir S.Pd.M.Pd ” dalam
mata kuliah BAHASA INDONESIA.
Jika
dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi
suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan
dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Maros, Januari - 2014
Hasmirah
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B.
Rumusan Masalah 2
C.
Tujuan Penulisan 2
BAB II PENULISAN UNSUR SERAPAN 3
A. Pengertian Kata Serapan 3
B. Kata
Serapan dalam bahasa Indonesia 3
C. Contoh Unsur Serapan 4
D. Penyerapan
Istilah Asing 8
E. Macam Dan
Sumber Bentuk Serapan 9
F.
Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur
Bahasa Asing 10
G.
Dampak dari penggunaan kata –
kata serapan 14
BAB III PENUTUP 15
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana atau media untuk menyampaikan
maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Sebagai mahluk sosial manusia
tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Manusia perlu berinteraksi dan
berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Manusia sebagai makluk sosial bersifat dinamis, selalu membutuhkan hubungan
sosial dengan manusia lainnya
Kata serapan antar
bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak bahasa lewat pemakai pasti
akan terjadi serap-menyerap kata. Dengan adanya proses penyerapan akan
menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh asing. Peminjaman ataupun
penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti dilatar belakangi oleh berbagai
macam faktor.Yang biasanya mengalami perubahan proses peyerapan adalah bunyi
bahasa dan kosa kata
Bahasa Indonesia
sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan dari bahasa-bahasa
daerah maupun dari bahasa asing , seperti bahasa Sansekerta,
baahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Belanda, ataupun bahasa
Inggris. Masukan unsur bahasa asing tersebut sejalan dengan history
bangsa tentunya.
Berawal dari bahasa
sansekerta yang datang bersamaan dengan dengan ajaran hindu budha di Indonesia,
kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses penjajahan bangsa Belanda.
Setelah penjajahan masa Belanda usai adalah masa perdagangan antara bangsa
timur tengah dengan bangsa Indonesia dan proses keagamaan yang menyebabkan
terjadinya penyerapan bahasa Arab.
Yang terakhir adalah bahasa Inggris
dan itu terjadi hingga sekarang, faktor yang begitu dominan tentunya karena
pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan
bangsa-bangsa pengguna bahasa inggris.Karena hal-hal yang telah dikemukakan
tersebut dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentan penulisan unsur
serapan, kaedah penuliasan ejaan berdasarkan pedoman EYD, dan contoh-contoh
kata serapan.
Berdasarkan
latar belakang diatas,dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
A. Apakah
yang di maksud kata serapan ?
B. Bagaimana
kata Serapan dalam bahasa Indonesia?
C. Apa saja contoh unsur serapan?
D. Bagaimana
penyerapan istilah asing?
E. Bagaiamana
macam dan sumber bentuk serapan?
F.
Bagaiamana kaidah penyesuaian ejaan
unsur bahasa asing?
G.
Apakah dampak dari penggunaan kata – kata serapan bagi
bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penulis
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui tentang kata serapan.
B. Untuk mengetahui tentang kata
serapan dalam bahasa Indonesia.
C. Memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang beberapa contoh kata-kata serapan dalam Bahasa Indonesia
D. Untuk mengetahui tentang penyerapan
istilah asing
E. Untuk mengetahui bahimana macam dan
sumber bentuk serapan.
F. Untuk mengetahui tentang kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa
asing?
G. Untuk
memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kata–kata serapan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing
yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya
secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan
kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan
adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata
serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan
dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.
B.
Kata Serapan dalam bahasa indonesia
Asal
Bahasa
|
Jumlah
Kata
|
Arab
|
1.495 kata
|
Belanda
|
3.280 kata
|
Tionghoa
|
290 kata
|
Hindi
|
7 kata
|
Inggris
|
1.610 kata
|
Parsi
|
63 kata
|
Portugis
|
131 kata
|
Sanskerta-Jawa
Kuna
|
677 kata
|
Tamil
|
83 kata
|
Dalam perkembangannya bahasa
Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti bahaa daerah atau
bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah yang
digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan
dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal
pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan
Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Proses penyerapan itu dapat
dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini terpenuhi, yaitu :
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya
1.
Kata Serapan Masuk Ke Dalam Bahasa
Indonesia Dengan 4 Cara Yaitu :
Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
2.
Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
Contoh :
Pluralization > pluralisasi
Acceptability > akseptabilitas
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
Contoh :
Pluralization > pluralisasi
Acceptability > akseptabilitas
3.
Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :
Overlap > tumpang tindih
Try out > uji coba
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :
Overlap > tumpang tindih
Try out > uji coba
4.
Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang
Di
samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata
yang utuh. Kata seperti standardisasi,
implementasi, dan objektif diserap secara utuh di
samping kata standar, implemen, dan objek.
Pedoman
EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa
kaidah yang berlaku misalnya c
di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k
(cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi),
q menjadi k (aquarium menjadi akuarium,
frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor),
ph menjadi f (phase menjadi fase,
physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing
pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya akhiran
-age menjadi -ase, -ist menjadi -is,
-ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan
tersebut, kesalahan penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai
bahasa. Pujiono menemukan
kata sportifitas lebih banyak
muncul di Google dibandingkan kata sportivitas,
demikian pula dengan kata aktifitas
dibandingkan dengan kata aktivitas.
Cara menulis tidak
menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan . Umumnya kata serapan
disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa –
bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada
kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata
serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja
Satu hal lagi, bahasa Indonesia
memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa
lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat kita serampangan
dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
C. Contoh Unsur
Serapan:
NO
|
Kata Serapan
|
Kata
|
Asal
|
NO
|
Kata Serapan
|
Kata
|
Asal
|
Asing
|
Baku
|
Bahasa
|
Asing
|
Baku
|
Bahasa
|
||
1
|
Actor
|
Aktor
|
Inggris
|
26
|
Absent
|
Absen
|
Belanda
|
2
|
Allergy
|
Alergi
|
Inggris
|
27
|
Accu
|
Aki
|
Belanda
|
3
|
Access
|
Akses
|
Inggris
|
28
|
Agent
|
Agen
|
Belanda
|
4
|
Acting
|
Akting
|
Inggris
|
29
|
Album
|
Album
|
Belanda
|
5
|
Ballpoint
|
Bolpen
|
Inggris
|
30
|
Altaar
|
Altar
|
Belanda
|
6
|
Check
|
Cek
|
Inggris
|
31
|
Bak
|
Bak
|
Belanda
|
7
|
Detail
|
Detil
|
Inggris
|
32
|
Barak
|
Barak
|
Belanda
|
8
|
Dilemma
|
Dilema
|
Inggris
|
33
|
Balsem
|
Balsem
|
Belanda
|
9
|
Disco
|
Disko
|
Inggris
|
34
|
Bandiet
|
Bandit
|
Belanda
|
10
|
Dose
|
Dosis
|
Inggris
|
35
|
Batterij
|
Batere
|
Belanda
|
Selain
kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau
imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai
dengan bentuk dasarnya.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele - [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni - [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele - [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni - [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.
-aat (Belanda) menjadi –at
Advokaat advokat
plaat pelat
-age menjadi –ase
Percentage persentase
Etalage etalase
-al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al
structural,
structureel structural
formal,
formeel formal
-ant menjadi -an
Accountant akuntan
Informant informan
-archy, -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy,
anarchie anarki
oligarchy,
oligarchie oligarki
-ary, air (Belanda) menjadi -er
complementary,
complementair komplementer
primary,
primair primer
-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi
-asi, -si
action,
actie aksi
publication,
publicatie publikasi
-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris
menjadi –il
matereel materiil
morel moril
-ein tetap ein
Casein kasein
Protein protein
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika
logic,
logica logika
phonetics,
ponetiek fonetik
ic (nomina) menjadi ik
electronic elektronik
statistic statistik
-ic,
-ical, -isch (adjectiva) menjadi -is
electronic,
electronisch elektronis
economical,
economisch ekonomis
-ile, -iel menjadi -il
percentile,
percentiel persentil
mobile,
mobiel
mobil
-is, -isme (Belanda) menjadi –isme
modernism,
modernisme
modernisme
communism,
comunisme
komunisme
-ist menjadi -is
publicist
publisis
egoist
egois
-ive, -ief (Belanda) menjadi -if
descriptive,
descriptief
deskriptif
demonstrative,
demonstratief
demonstratif
-logue menjadi -log
catalogue
katalog
dialogue
dialog
-logy, -logie (Belanda) menjadi –logi
technology,
technologie
teknologi
physiology,
pysiologie
fisiologi
-loog (Belanda) menjadi –log
analoog
analog
epiloog
epilog
-oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
homonoid,
homonoide
homonoid
anthropoid,
anthropoide
anthropoid
-oir(e) menjadi -oar
trotoir
trotoar
repertoire
repertoar
-or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir
director,
directer
direktur
inspector, inspecteur
inspektur
-or tetap -or
dictator
dictator
corrector
corektor
-ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
university,
universiteit
universitas
quality,
kwaliteit
kualitas
-ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
structure,
struktuur
struktur
premature,
prematuur
premature
D. Penyerapan Istilah Asing
Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan
istilah asing, yang bersifat internasional, melalui proses penyerapan dapat
dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi.
a. Istilah serapan yang di pilih lebih
cocok karena konotasinya
b. Istilah serapan yang di pilih lebih
singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
c. Istilah serapan yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia trlalu banyak
sinonimnya.
Istilah Asing
|
Istilah Indonesia yang
dianjurkan
|
Istilah Indonesia yang dijauhkan
|
Anus
Faeces
Urine
|
Anus
Feses
Urine
|
Lubang pantat
Tahi
kencing
|
Amputation
Decibel
Lip rounding
Marathon
Oxygen
Chemistry
|
Amputasi
Decibel
Labialisasi
Marathon
Oksigen
Kimia
|
Pemotongan (pembuangan) anggota
badan
Satu ukuran kekerasan suara
Pembundaran bibir
Lari jarak jauh
Zata asam
Ilmu urai
|
Dysentery
Energy
Horizon
Narcotic
|
Disentri
energi
Horizon
narkotik
|
Sakit murus;berak darah;mejan
Daya;gaya;tenaga;kekuatan
Kakilangit;ufuk cakrawala
Madat;obatbius;candu;opium;dadah;ganja
|
E.
Macam Dan Sumber Bentuk Serapan
Istilah
yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan.
Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada
bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan pertimbangan
1.
Konteks situasi dan ikatan kalimat
2. Kemudahan belajar bahasa
3.
Kepraktisan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris yang
pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam
bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan
ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.
Misalnya:
Bound
morpheme
morfem terikat
Clay
colloid
koloid lempung
Clearance
volume ruang bakar
Subdivision
subbagian
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
1. Unsur
pinjaman yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia, seperti
reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih menbikuti cara asing.
2. Unsur
pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya
sehingga bentuk Indonesia nya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
3. Unsur
yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah
ejaannya
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
Bahasa Indonesia telah menyerap
berbagai unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing
Sansekerta ,Arab,Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Ø Baku Tidak Baku
o
apotek : apotik
o
atlet : atlit
o
atmosfer : atmosfir
o aktivitas : aktifitas
Dalam
perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain,
baik dari bahasa daerah (lokal) maupun bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab,
Portugis, dan Belanda.
F.
Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing
Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
1. -al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :
Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
1. -al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :
·
national menjadi nasional
·
rationeel, rational menjadi rasional
·
normaal, normal menjadi normal
2.(Sansekerta)
menjadi s- contoh :
·
cabda menjadi sabda
·
castra menjadi sastra
3.oe- ( Yunani) menjadi e- contoh :
·
oestrogen menjadi estrogen
·
oenology menjadi enology
4.kh-
(Arab) tetap kh- contoh :
·
khusus tetap menjadi khusus
·
akhir tetap menjadi akhir
5.oo
(Inggris) menjadi u contoh :
·
cartoon menjadi kartun
·
proof menjadi pruf
A.
Pengaruh Bahasa Sansekerta
Batu tulis di Ciaruteum Bogor, prasasti Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara bertuliskan huruf Pallawa atau aksara Devanegari, bahasa Sansekerta, bukti sejarah bahwa bahasa Sansekerta telah digunakan oleh kerajaan-kerajaan Hindu di Pulau Jawa sejak abad ke-4 Masehi, bahasa yang datang dari dataran India itu telah dikenal nenek moyang kita, yang sejak itu sampai sekarang kosakata bahasa Sansekerta itu banyak memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia. Menurut KUBI ( Kamus Umum Bahasa Indonesia) yang disusun oleh Prof. Dr.J.S. Badudu dan Prof. Moh. Zain :
Batu tulis di Ciaruteum Bogor, prasasti Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara bertuliskan huruf Pallawa atau aksara Devanegari, bahasa Sansekerta, bukti sejarah bahwa bahasa Sansekerta telah digunakan oleh kerajaan-kerajaan Hindu di Pulau Jawa sejak abad ke-4 Masehi, bahasa yang datang dari dataran India itu telah dikenal nenek moyang kita, yang sejak itu sampai sekarang kosakata bahasa Sansekerta itu banyak memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia. Menurut KUBI ( Kamus Umum Bahasa Indonesia) yang disusun oleh Prof. Dr.J.S. Badudu dan Prof. Moh. Zain :
1. acara, anugrah
2. agama, angsa
3. bahana, bangsa
4. bahari, berita
Bahasa Sansekerta banyak digunakan sebagai motto atau slogan
organisasi angkatan atau perkumpulan sebagai symbol dari jiwa organisasi
tersebut, kita temukan pada:
Moto Negara Kesatuan Republik Indonesia, " Bhineka Tunggal Ika " beraneka ragam tapi satu, meskipun terdiri atas bermacam-macam suku bangsa tetapi tetap satu bangsa, satu Negara, satu bahasa Insonesia.
Moto Negara Kesatuan Republik Indonesia, " Bhineka Tunggal Ika " beraneka ragam tapi satu, meskipun terdiri atas bermacam-macam suku bangsa tetapi tetap satu bangsa, satu Negara, satu bahasa Insonesia.
a. Semboyan Angkatan Darat
Republik Indonesia, " Kartika Eka Paksa", bintang pemaku
persatuan. Kewibawaan dan kejayaan cemerlang yang memperkokoh kesatuan,
ketahanan.
b.
Semboyan Angkatan Laut Republik Indonesia, " Jalesveva
Jayamahe", dilaut sangat jaya. Kita memiliki kekuatan guna mencapai
kejayaan dilaut kita yang sangat luas.
c.
Semboyan Angkatan Udara Republik Indonesia, "
Swabuwana Paksa ", Kekuatan yang ampuh demi kejayaan bumi dan udara kita.
B. Pengaruh Bahasa-bahasa Eropa
Bangsa-bangsa di dunia Eropa sejak zaman prasejarah, masa sebelum Masehi telah dikenal sebagai bangsa-bangsa-bangsa yang memiliki peradaban yang telah maju, bangsa Romawi, bangsa Yunani, bangsa Jerman dengan ras Arya, bangsa Inggris, Prancis, Portugis,, Belanda, Norwegia, Rusia, pada masa itu telah membinakembangkan Negara mereka, telah berinisiatif untuk memperluas wilayah Negara kekuasaannya, bermaksud membuat koloni-koloni di luar benua Eropa.
Data sejarah menyatakan, pada abad pertengahan bangsa-bangsa Eropa dengan pelaut-pelaut yang "ulung" tercatat nama-nama : Magelhaeus, Marco Pollo, Christopher Colombus, Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, Abel Jasman, mengadakan pelayaran mencari dunia baru, yang kearah barat , Christopher Colombus, yang menemukan benua Amerika, yang ke arah Timur " Trip to Orient " berlayar dari Eropa melalui Capetown, di ujung benua Afrika (pada waktu itu belum ada terusan Suez) terus ke pantai Timur Benua Afrika melewati Madagaskar terus ke India, akhirnya sampai ke kepualauan kita, bahkan ke sebelah Timur sampai ke Australia, ke Selandia Baru.
Para pelaut : Bartholomeus Diaz, orang Portugis, sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1486. Sejak itu berdatanganlah bangsa-bangsa Eropa ke tanah air kita yang tentu membawa pengaruh budaya, gaya hidup dan yang paling cepat pengaruh penambahan khazabah perbendaharaan kata.
Berikut ini pengayaan kosakata dari berbagai bahasa Eropa, diantaranya :
B. Pengaruh Bahasa-bahasa Eropa
Bangsa-bangsa di dunia Eropa sejak zaman prasejarah, masa sebelum Masehi telah dikenal sebagai bangsa-bangsa-bangsa yang memiliki peradaban yang telah maju, bangsa Romawi, bangsa Yunani, bangsa Jerman dengan ras Arya, bangsa Inggris, Prancis, Portugis,, Belanda, Norwegia, Rusia, pada masa itu telah membinakembangkan Negara mereka, telah berinisiatif untuk memperluas wilayah Negara kekuasaannya, bermaksud membuat koloni-koloni di luar benua Eropa.
Data sejarah menyatakan, pada abad pertengahan bangsa-bangsa Eropa dengan pelaut-pelaut yang "ulung" tercatat nama-nama : Magelhaeus, Marco Pollo, Christopher Colombus, Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, Abel Jasman, mengadakan pelayaran mencari dunia baru, yang kearah barat , Christopher Colombus, yang menemukan benua Amerika, yang ke arah Timur " Trip to Orient " berlayar dari Eropa melalui Capetown, di ujung benua Afrika (pada waktu itu belum ada terusan Suez) terus ke pantai Timur Benua Afrika melewati Madagaskar terus ke India, akhirnya sampai ke kepualauan kita, bahkan ke sebelah Timur sampai ke Australia, ke Selandia Baru.
Para pelaut : Bartholomeus Diaz, orang Portugis, sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1486. Sejak itu berdatanganlah bangsa-bangsa Eropa ke tanah air kita yang tentu membawa pengaruh budaya, gaya hidup dan yang paling cepat pengaruh penambahan khazabah perbendaharaan kata.
Berikut ini pengayaan kosakata dari berbagai bahasa Eropa, diantaranya :
·
Dari Bahasa Portugis
Kebanyakan kata-kata yang berhubungan dengan kapal, seperti : bendera, nahkoda, jendela, kemeja, dermaga, pelana, celana, sekoci, kelasi, kemudi, algojo, sepatu, bulletin, gereja, sepeda, serana.
Kebanyakan kata-kata yang berhubungan dengan kapal, seperti : bendera, nahkoda, jendela, kemeja, dermaga, pelana, celana, sekoci, kelasi, kemudi, algojo, sepatu, bulletin, gereja, sepeda, serana.
·
Dari bahasa Belanda
Bangsa Eropa yang datang kemudian menjadikan tanah air Kepulauan Nusantara sebagai koloni. Sejak tahun 1596 mendirikan Batavia sejak Gubernur Jenderal pertama Piether Both, kemudian penggantian Yan Piether Zoen Coen tanah air ini Belanda di wilayahnya disebut Hindia-Belanda selama labih dari 3,5 abad (350 Tahun).
Ikhwal bahasa Belanda " Holland Spreaken " pemakaiannya sangat dominan, dan sejarah mencatat bahwa : " Bahasa Belanda digunakan dikalangan pemerintah " Goverment " sebagai bahasa resmi.
Diajarkan menjadi pengajaran utama disetiap jejang sekolah, mulai :
Bangsa Eropa yang datang kemudian menjadikan tanah air Kepulauan Nusantara sebagai koloni. Sejak tahun 1596 mendirikan Batavia sejak Gubernur Jenderal pertama Piether Both, kemudian penggantian Yan Piether Zoen Coen tanah air ini Belanda di wilayahnya disebut Hindia-Belanda selama labih dari 3,5 abad (350 Tahun).
Ikhwal bahasa Belanda " Holland Spreaken " pemakaiannya sangat dominan, dan sejarah mencatat bahwa : " Bahasa Belanda digunakan dikalangan pemerintah " Goverment " sebagai bahasa resmi.
Diajarkan menjadi pengajaran utama disetiap jejang sekolah, mulai :
o
HIS ( Holland Inianche Skool ) ;
o
MULO ( Setingkat SMP )
o
AMS ( Setingkat SMA )
o
HIK (Sekolah Guru setingkat SGA )
o
STOVIA ( Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, yang
lulusannya antara lain Dr.Soetomo, Dr.Wahidin )
Disyaratkan
mahir berbahasa Belanda ketika melamar pekerjaan, terlebih-lebih untuk menjadi
pejabat atau staf pemerintahan menjadi " amtenaren " dalam bahasa
Sunda " jenenng jadi menak ". Digunakan oleh kaum intelektual, para
cendikiawan, kaum pelajar dalam berkomunikasi sehari-hari.Oleh karena itu,
pengaruh bahasa Indonesia sejak 28 Oktober 1928, terutama penambahan
perbendaharaan kosakata sangat tampak.
Berikut ini daptar kosa kata asal bahasa Belanda :
Berikut ini daptar kosa kata asal bahasa Belanda :
1.
Aktif
2.
Biokot
3.
Carter
·
Dari Bahasa Latin
Bahasa Latin sebuah bahasa Eropa yang sudah " mati " yang bukan sebuah " lingua franca " yang kosakatanya bantak dipungut digunakan dalam istilah iptek, sains, pengetahuan social dan disiplin-disiplin ilmu lain.
Berikut ini kosa kata asal bahasa Latin yang dipergunakan dan memperkaya khazabah kosakata bahasa Indonesia :
Bahasa Latin sebuah bahasa Eropa yang sudah " mati " yang bukan sebuah " lingua franca " yang kosakatanya bantak dipungut digunakan dalam istilah iptek, sains, pengetahuan social dan disiplin-disiplin ilmu lain.
Berikut ini kosa kata asal bahasa Latin yang dipergunakan dan memperkaya khazabah kosakata bahasa Indonesia :
o
Agitasi
o
Akta
·
Dari Bahasa Yunani
Bahasa dibenua Eropaaaa yang ikut memprkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Yunani.
Berikut ini kosakata asal bahasa Yunani dipergunakan dalam bahasa Indonesia, diantaranya dari :
Bahasa dibenua Eropaaaa yang ikut memprkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Yunani.
Berikut ini kosakata asal bahasa Yunani dipergunakan dalam bahasa Indonesia, diantaranya dari :
o
Ekonomi
o
Farmasi
·
Dari Bahasa-bahasa Asia
Pergaulan antarbangsa sesama orang Asia, berpengaruh terhadap saling meminjam kosakata, saling memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa-bahasa asing.
Kosakata bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa-bahasa dibenua Asia, diantaranya dari :
Pergaulan antarbangsa sesama orang Asia, berpengaruh terhadap saling meminjam kosakata, saling memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa-bahasa asing.
Kosakata bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa-bahasa dibenua Asia, diantaranya dari :
o
Abad
o
Ajal
o
Akhirat
o
Alim
o
Awal
o
Ziarah
Unsur
serapan, kata pungut dari bahasa Arab mengalami proses transliterasi,
alihaksara dari huruf Hijaiyah ke huruf latin bahasa Indonesia, diantaranya
penambahan konsonan jajar dua buah konsonan menjadi satu fonem, seperti kh dan
sy.
1.
kh pada khusus, khidmat, akhirat, khtulistiwa, khwatir,
khisliysk, ikhsan. khotbah.
2.
sy pada kata syarat, syahadat, syahwat, syahbandar, syair,
syukur, syareat, asyik, isyarat, masyarakat, musyawarah.
Sampai
sekarang ini, baru kh dan sy yang diresmikan ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
·
Dari Bahasa Parsi
Dimensi sejarah, penyebaran Islam ketanah air, melalui atau dibawa oleh saudagar Parsi, maka tidaklah mengherankan, jika kosakata bahasa parsi turut memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Republik kita tercinta ini.
Beberapa kata yang dipungut dari bahasa Parsi, menurut KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) adalah kata dastar, dewan, sanubari, permadani, mat, nafiri.
Dimensi sejarah, penyebaran Islam ketanah air, melalui atau dibawa oleh saudagar Parsi, maka tidaklah mengherankan, jika kosakata bahasa parsi turut memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Republik kita tercinta ini.
Beberapa kata yang dipungut dari bahasa Parsi, menurut KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) adalah kata dastar, dewan, sanubari, permadani, mat, nafiri.
·
Dari Bahasa Cina
Cina terkenal memiliki kebudayaan yang tinggi, yang paling tua, terkenal juga karena jumlah populasi penduduk yang paling banyak di Asia dan banyak antara mereka yang menjadi imigran, meninggalkan tanah kelahiran mereka, pergi merantau, mencari kehidupan ke luar Cina, pergi seantero dunia. Bangsa Cina memiliki keahlian berdagang, mereka berdagang apa saja. Maka pergaulan antarbangsa melalui perdagangan saling mempengaruhi kosakata.
Beberapa kosakata yang berasal dari Cina yang dimuat pada KUBI, anglo, cap, cawan, cealat, encim, takoak, taoge, gowpe, cepe,ceban.
Cina terkenal memiliki kebudayaan yang tinggi, yang paling tua, terkenal juga karena jumlah populasi penduduk yang paling banyak di Asia dan banyak antara mereka yang menjadi imigran, meninggalkan tanah kelahiran mereka, pergi merantau, mencari kehidupan ke luar Cina, pergi seantero dunia. Bangsa Cina memiliki keahlian berdagang, mereka berdagang apa saja. Maka pergaulan antarbangsa melalui perdagangan saling mempengaruhi kosakata.
Beberapa kosakata yang berasal dari Cina yang dimuat pada KUBI, anglo, cap, cawan, cealat, encim, takoak, taoge, gowpe, cepe,ceban.
G.
Dampak dari
penggunaan kata – kata serapan.
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat
menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1.
Dampak Positif
Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat
lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para
remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan
lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan
kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti
“potongan harga”.
2. Dampak NegatifPenggunaan
Kata – Kata Serapan
·
Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah
dimata masyarakat.
·
Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan
Bangsa Indonesia berkurang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa
daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut
dengan unsur serapan.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia.
B.
Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa
Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa yang
tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berada dalam forum-forum
resmi. Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat lebih
menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-anaknya
dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.
Chaer,
Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Uti. 2009. Detik Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan
Prawira
Taufik, Imam. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Taufik, Imam. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
www.google.com(pengertiankataserapan)www.google.com(contohkataserapandalambahasaindonesia)
1 comment :
semoga bermamfaat ya. . . .
Post a Comment