MAKALAH
pengetahuan lingkungan
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
1
BIOLOGI 1
v HASMIRAH
v
FITRIANI
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Yayasan
Perguruan Islam Maros (STKIP YAPIM)
Tahun
Ajaran 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Adapun
yang menjadi judul makalah adalah “ PENCEMARAN AIR ” yang di dalamnya memuat tentang pengertian Pencemaran
air, apa yang menyebabkan
terjadinya pencemaran air, Bahaya
apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar, dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah
dan mengatasi pencemaran air.
Tujuan
kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing saya ”HASANUDDIN SAM S.Pd.,M.Pd.” dalam mata kulia ”PENGETAHUAN
LINGKUNGAN”.
Jika dalam penulisan makalah terdapat
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, maka kepada para pembaca,
penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah
dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan
makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan
makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi
penulis maupun bagi para pembaca.
Maros, Mei 2014
Kelompok 1
Biologi 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................... 4
1.1. Latar
Belakang............................................................................................... 3
1.2. Rumusan
Masalah........................................................................................... 3
1.3. Tujuan............................................................................................................. 5
BAB II
PEMBAHASAN 6
2.1.
Pengertian 6
2.2.
Ciri-Ciri Air Berpopulasi 7
2.3.
Sifat-Sifat Polusi Air 8
2.4.
Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan 9
2.5.
Jenis-Jenis Air Yang Tercemar 10
2.6.
Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air 11
2.7. Bahaya
Yang Ditimbulkan 11
2.8. Akibat
Polusi Air 13
2.9.
Usaha-Usaha Guna Mengatasi dan Mencegah 13
BAB III
PENUTUP 15
3.1. Kesimpulan 15
3.2. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
2.1. Pengertian Tentang Polusi Air
Air
adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan
meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir.
Pencemaran air terjadi karena kurangnya rasa disiplin masyarakat, misalnya
dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
Kita hidup
dizaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak
negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan
peristiwa masuknya zat, nergi, unsur, atau komponen lain yang merugikan
lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau proses alami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan
yang mana bila:
·
Kadar melebihi/kurang dari batas
normal
·
Berada pada tempat dan waktu yang
tidak tepat.
Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara,
panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat hadil dari makhluk hidup, dsb. Dan bila
polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan
regenerasi (pembersihan sendiri).
“Polusi air
merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya didalam air
sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya perubahan
bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi”
Namun,
menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup
No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan “polusi/pencemaran
air adalah masuk/dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan unsur atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya”
Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Akan tetapi,
fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat
mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran air.
2.2. Ciri-Ciri Air Berpolusi
a.
Adanya perubahan suhu air
Air biasanya digunakan sebagai pendingin
untuk mesin mesin di pabrik. Air pendingin ini akan menjadi hangat karena
menyerap panas dari mesin mesin tersebut dan jika di buang ke sungai, maka air
sungai menjadi lebih hangat. Kondisi ini akan mengurangi kandungan oksigen dalam
air yangsangat di butuhkan oleh tumbuhan
dan hewan jika demikian yang terjadi, maka kehidupan tumbuhan dan hewan
air akan terganggu bahkan mati
b.
Adanya
perubahan warna,bau,dan rasa
Air yang bersih keadaan fisiknya yaitu
tidak berwarna,berbau,dan tidak berasa. Limbah industri dan sumber lainnya
seringkali berubpa bahan organik dan anorganik yang dapat larut dalam air.
Karena itu, warna air berubah dengan adanya bahan bahan pencemar.
c.
Adanya endapan dan bahan terlarut
Limbah industri dapat berupa bahan padat
yang tidak larut dalam air. Limbah tersebut kemudian mengendap di dasar atau
melayang layang di dalam air bersamam
sama dengan bahan terlarut lainnya.
d.
Adanya
mikroorganisme
Mikroorganisme berperan dalam menguraikan
bahan-bahan pencemar yang di buang ke dalam air.jika bahan buangan bertambah
banyak, maka mikroorganisme juga berkembangbiak untuk menambah jumlahnya.
Diantara oragnisme organisme tersebut dimungkinkan adanya mikroba patogen,
yaitu mikroba pembawa penyakit.
TINGKAT PENGOTORAN AIR
Guna mengadakan
penilaian terhadap pencemaran perairan, tingkat pengotoran air dibagi :
TINGKAT PENGOTORAN
|
DO/ppm
|
COD/ppm
|
BOD/ppm
|
Rendah
|
>5
|
10 - 50
|
5-30
|
Sedang
|
2 -5
|
50 - 75
|
30 - 60
|
Berat
|
0
|
>75
|
>60
|
Ciri-ciri
air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan
jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Karena itu, dibutuhkan suatu
pengujian untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah
terjadi penyimpangan dari batasan polusi air.
Tabel 2.2.1.
Kandungan Maksimal logam yang diperbolehkan dalam air (dalam ukuran mg/L)
No
|
Nama Logam
|
Kandungan Maksimal Dalam Air
|
1
|
Kalsium (Ca)
|
200
|
2
|
Magnesium (Mg)
|
150
|
3
|
Barium (Ba)
|
0,05
|
4
|
Mangan (Mn)
|
1
|
5
|
Tembaga (Cu)
|
1
|
6
|
Seng (Zn)
|
15
|
7
|
Krom Heksavalen (Cr6+)
|
0,05
|
8
|
Kadimum (Cd)
|
0,01
|
9
|
Raksa (Hg)
|
0,001
|
10
|
Timbal (Pb)
|
0,1
|
11
|
Arsen (As)
|
0,05
|
12
|
Selenium (Se)
|
0,01
|
Logam berat
merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada
perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya
berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan
pertambangan.
Tabel 2.2.2
Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:
No
|
Limbah
|
Logam Berat
|
1
|
Kertas
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni
|
2
|
Petro-chemical
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
|
3
|
Pengelantang
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
|
4
|
Pupuk
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni
|
5
|
Kilang Minyak
|
Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu
|
6
|
Baja
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn
|
7
|
Logam Bukan Besi
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cu
|
8
|
Kendaraan Bermotor, Pesawat Terbang
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn
|
9
|
Gelas, Semen, Keramik
|
Cr
|
10
|
Tekstil
|
Cr
|
11
|
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
|
Cr, Zn
|
2.3. Sifat-Sifat Polusi Air
Untuk
mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan
antara lain :
1. Nilai pH
Air
yg memenuhi syarat untuk kehidupan, mempunyai pH antara 6,5 – 7,5 . perubahan
pH sebagai akibat dari limbah industri yg dibuang ke perairan akan mengganggu
kehidupan organisme air.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
3. Warna, bau
dan rasa
Ø Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
Ø Bau
Bau dapat timbul langsung dari limbah industri (makanan), dapat juga berasal dari proses degradasi limbah organik(protein) oleh mikrobia. Biasanya juga tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
Bau dapat timbul langsung dari limbah industri (makanan), dapat juga berasal dari proses degradasi limbah organik(protein) oleh mikrobia. Biasanya juga tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
Ø Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. apabila air berasa, berarti telah terjadi pelarutan garam garaman. Adanya perubahan rasa pada air ini dapat diikuti pula dengan perubahan pH air.
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. apabila air berasa, berarti telah terjadi pelarutan garam garaman. Adanya perubahan rasa pada air ini dapat diikuti pula dengan perubahan pH air.
4. Jumlah padatan
5. Nilai BOD
(Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand)
6. Pencemaran
mikroorganisme patogen
7. Kandungan
minyak
8. Kandungan
logam berat
9. Kandungan
bahan radio aktif
2.4.
Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,
pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah
pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia, orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya,
upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh
hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke
sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan
lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan
air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian
bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya. busuk),
atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk
mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi
pencemaran.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair
merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai
berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air
buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut
terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan
banjir.
Di
kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Di
dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan
jamur.
3.Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang
membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis
industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik
(berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang
(berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan
tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya,
limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar
tidak terjadi pencemaran.
Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang
berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat
dikelompokkan sebagai bahan buangan:
1.
Bahan
buangan padat
adalah adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya
sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke
air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
2.
Bahan
buangan organic dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat
membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi
mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan
dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula
untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan
organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan mengandung
protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang
mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).
3.
Bahan
buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh
mikroorganisme, umumnya
adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan
terjadi peningkatan jumlah ionlogam dalam air. Bahan buangan anorganik ini
biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur
logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri
(Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll.
4.
Bahan
buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan
akan mengapung menutupi
permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka
akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air
akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu.
Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5.
Bahan
buangan berupa panas (polusi thermal)
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan
saja dapat menghalau ikan atau
spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan
hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi
thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika akan membuang
air buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.
6.
Bahan
buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam
bahan pencemar air ini
akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih
lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif
Selain itu bahan
pencemaran air dapat berupa:
1.
Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
2.
Nitrat dan nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
3.
Poliklorin bifenil ( PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
4.
Residu pestisida organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh seranagga.
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh seranagga.
5.
Minyak dan hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
6.
Radio nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.
7.
Logam-logam berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
8.
Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
9.
Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia
2.7. Bahaya Yang Ditimbulkan
Bibit
penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan
bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan
memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila
kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses
penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada
air.
Permasalahan
terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat.
Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil
rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.
Contoh
kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri
plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.
Kebanyakan
kandungan-kandungan yang terkandung dalam polutan berasal dari bahan-bahan
kimia yangmana dapat merusak organ tubuh manusia hingga kanker, antara lain:
arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon, dll. Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang tercemar
secara langsung/tak langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya.
Bahan logam
berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang bersifat
tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam
perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk
kedalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung maka akan
menimbulkan bahaya pada kesehatan.
Maksud dari
secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila secara langsung, misalnya air
tersebut diminum. Tapi, bila tak langsung seperti barang yangmana sebelumnya
sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum dibuat dan dikonsumsi, air
didalam pembuatan kue, dll.
Tabel : unsur pencemaran air,sumber,dan dampaknya terhadap manusia
No
|
Unsur
|
Pencemar
|
Dampak terhadap manusia
|
1
|
Cadmium
|
Limbah industri,
pertambangan , pengelasan (pabrik pipa plastik pvc, tambang timah hitam dan
biji seng)
|
Hipertensi, ginjal ,kerusakan jar testiculer
& sel eritrosit, toksis thd biota perairan.
|
2
|
Arsen
|
Pertambangan,industri kimia
|
Toksik, karsinogenik
|
3
|
Tembaga
|
Pengelasan
logam,limbah industri dan domestik,pertambangan
|
Toksik thd tanaman pd konsentrasi Sedang.
|
4
|
Merkuri
|
Pabrik plastik, industri sabun,kosmetika, aktifitas pertanian (Limbah
industri pestisida)
|
Toksik akut dan kronis.
|
5
|
Perak
|
Pertambangn, las
listrik ,limbah prosesing film,desinfeksi air
|
Kulit menjadi berwarna biru abu abu, juga pada membran
mucous dan mata.
|
6
|
Bahan insektisida
|
Aktifitas pertanian
|
Kepala pusing,mual,kerusakan hati dan ginjal,kanker kulit,
kanker paru
paru, kanker hati
|
2.8. Akibat Polusi Air
Akibat yang dtimbulkan
oleh pencemaran air antara lain :
1.
Terganggunya kehidupan organisme air
karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2.
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan
air (eurotrifikasi)
3.
Pendangkalan dasar perairan
4.
Tersumbatnya penyaring reservoir dan
menyebabkan perubahan ekologi
5.
Dalam jangka panjang adalah kanker
dan kelahiran cacat
6.
Akibat penggunaan pastisida yang
berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan
maskhluk berguna terutama predator
7.
Kematian biota kuno, seperti:
plankton, iank, bahkan burung
8.
Mutasi sel, kanker, dan leukimia
Akibat dari
timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:Dapat menyebabkan
banjir, Erosi, Kekurangan
sumber air, Dapat membuat sumber penyakit,Tanah longsor, Dapat
merusak ekosistem sungai.
AKIBAT/DAMPAK
PENCEMARAN AIR
Dampak
pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori :
1.
Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan
mengakibatkan kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang
juga menyebabkan kerusakan pada
tanaman dan tumbuhan air.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses
penjernihan air secara alamiah yang seharusnya
terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit
terurai. Panas dari
industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air
tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur
dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal
di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan
terjadinya pencemaran tersebut.
3.
Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam antara lain :
a)
air
sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b)
air
sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c)
jumlah
air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak
d)
dapat
membersihkan diri
e)
air
sebagai media untuk hidup vector penyakit
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne
diseases, atau penyakit-penyakit
yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba
penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber
air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara
lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
4.
Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke
lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi
estetika lingkungan. Masalah limbah
minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah
detergen atau sabun akan menyebabkan
penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
2.9. Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan
Mencegah
a)
Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
b)
Tidak membuang sampah ke sungai.
c)
Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
d) Melakukan penyaringan
limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah
limbah jahat perusak ekosistem.
e)
Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar
sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
f)
Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk,
dan sepeda motor.
g)
Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan
ternak dan sebagai tempat kakus.
PENANGGULANGANGAN PENCEMARAN AIR
Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk
menanggulangi pencemaran, yaitu
1.
penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis
yaitu suatu usaha untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan
peraturan perundangan yang dapat
merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam
bentuk kegiatan industri dan teknologi
sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan
perundangan ini hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan
industri yang akan dilaksanakan, misalnya
meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan
kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin.
2. penanggulangan secara teknis
Bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan
buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat
mengurangi pencemaran. Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita
sendiri.
Dalam keseharian, kita dapat mengurangi
pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang
kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur
pakai (reuse) sampah tersebut.
Teknologi dapat kita gunakan untuk
mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi
pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi
beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air
ini telah ada. Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa
pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga
akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan,
sbb :
·
Polusi adalah peristiwa masuknya
zat, energi unsur atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas
manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut
polutan.
·
Polusi air adalah peristiwa masuknya
zat, energi, unsur, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air
terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah
tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir.
·
Elektrofikasi adalah penimbunan
mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran
air. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain
dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker.
·
Akibat yang ditimbulkan polusi air
dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat. Melakukan
intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan
saluran air dari penyumbatan
3.2. Saran
Agar polusi
air tak ada lagi, saran kami adalah:
·
Sebaiknya kita harus berhati- hati
dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak.
·
Jagalah air di lingkungan rumah dan
sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
·
Jangan membuang sampah ke sungai
atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
·
Hindari pemakaian obat pemberantas
hama dan serangga secara berlebihan.
Jangan membuang sampah kesungai, dan
jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir.
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL PENCEMARAN AIR:
SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA
Oleh:
Lina
Warlina
Sumber Buku:
Suparwato
(2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Anonymous
(2009). Diktat Penuntun Pratikum Kimia Anorganik. Malang: UMM.
Kursus
Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada
Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Pencemaran
Udara Dan Pengaruh Terhadap Kesehatan. Seminar PPBMI-Batam. Yogyakarta.
1984.
Wardhana,
Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa Radio Aktivitas Lingkungan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Hastomo
(2010). Leaflet Polusi Air. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.
Sumber
Internet:
Anonymous
(2010). Pencemaran Air. From http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air/ , 24
Agustus 2010.
Anonymous
(2008). Water Pollution. From http://en.wikipedia.org/wiki/Water_pollution/ , 29
Oktober 2010.
Faruq, Umar
(2010). Makalah Pencemaran Air. From http://henithree.student.umm.ac.id/
2010/01/23/makalah-pencemaran-air/, 23 Januari 2010.
Kartika
(2010). Makalah Polusi Air. From http://k4rti3k4.student.umm.ac.id/2010/01/22/
makalah-polusi-air/, 22 Januari 2010.
http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200104/lap-perananair.pdf.
No comments :
Post a Comment