Flaming Arrow Glitter Purple Winnie The Pooh Glitter

Monday, 3 November 2014

makalah biologi umum,struktur tubuh hewan,jaringan,organ



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Berbicara tentang hewan tidak akan lepas dari struktur yang menjadi dasar kita untuk mempelajari makhluk ini. Perlu kita pahami, jika berbicara tentang struktur hewan kita akan berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang fungsional, yaitu jaringan. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini kelompok kami akan membahas tentang struktur hewan.
            Hewan bertulang belakang(vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks. Aktivitas tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan, organ, dan system organ. Dengan ini diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, system organ sampai organisme.
            Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan. sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Berikut ini akan diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci. 
1.2. Rumusan Masalah                       
            Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
v     Bagaimana struktur tubuh hewan ?
1.3. Tujuan
   Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
v     Untuk mengetahui struktur tubuh hewan.













BAB II
PEMBAHASAN
            Berbicara tentang struktur hewan kita akan berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang fungsional, yaitu jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
2.1.  Jaringan pada Hewan
            Jaringan pada hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut memiliki fungsi dan bentuk yang sama sehingga jaringan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Misalnya, jaringan otot yang tersusun atas sel-sel otot.
Jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut:
1.  Jaringan epitel
            Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
1)        Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
2)        Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
3)        Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
4)        Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
5)        Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
6)        Berdasarkan bentuk dan susunannya
jaringan epitel dibedakan menjadi :
a.         Epitel pipih berlapis tungga l, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b.         Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c.         Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d.        Epite l Kubus Berlapis banyak Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
e.         Epitel Silindris Berlapis Tungga l  Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
f.          Epitel Silindris Berlapis Banyak Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g.         Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia) Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h.         Epitel Transisiona l Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
                  
Epitel silindris selapis                   Epitel transisional                         Epitel kubus selapis
                 
Epitel pipih selapis                       Epitel silindris selapis                    Epitel silindris berlapis

2.        Jaringan ikat
            berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk pada tubuh. Jaringan penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan penguat yaitu;
2.1. Jaringan Pengikat
            Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas serabut sebagai substansi dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks).
Fungsi jaringan pengikat antara lain;
1.    mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organdan berbagai organ menjadi system organ,
2.    menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi :
a). Jaringan ikat longgar
            memiliki cirri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ, pembungkus pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan ini adalah, fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.
b). Jaringan ikat padat
            Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastic. Fungsi jaringan ini adalah menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang. Terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan tendon. Fasia adalah jaringan pengikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
2.2. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
            Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan pada satu rongga dalam matrriks. Matriksnya banyak dengan komponen utama zat kondrin. Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya untuk menyokong rangka pada embrio dan bagianbagian dari rangka hewan atau orang dewasa.
Macam jaringan tulang rawan :
·           Jaringan kartilago hyaline, dengan matriks yang tampak jernih, transparan atau bening dan mengkilap
·           Jaringan kartilago fibrosa, matriks berwarna gelap dan keruh, mempunyai serabut kolagen yang tersusun sejajar.
·           Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh kekuningan dan banyak mengandung serabut kolagen
2.3. Jaringan Tulang
            Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan garam mineral terutama garam dapur atau kalsium. Makin bertambah usia hewan atau manusia kadar zat perekat kolagen makin rendah sedangkan kadar zat kapurnya meningkat sehingga tulang semakin keras dan kuat. Proses ini disebut kalsifikasi atau pengapuran.
2.4. Jaringan Darah
Jaringan darah mempunyai sifat dan cirri fisik yang berbeda dengan jaringan lainnya. Jaringan ini berupa cairan dengan komponen utama :
a.         Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).
b.        Keeping-keping darah atau trombosit
c.         Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
Perhatikan beberapa gambar jaringan darah berikut ini!
             
            Limfosit                                   Monosit                                  Neutrofil
2.5. Jaringan Limfa atau getah bening
            Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.
3. Jaringan otot
            Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;
a. Otot lurik (otot rangka)
            Merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu, sering disebut juga otot rangka. Miofibril yang tersusun sejajar dengan serabut otot membentuk daerah-daerah terang dan gelap sehingga tampak seperti berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel Otot lurik bekerja di bawah kesadaran.
b. Otot polos
            Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Otot polos tidak bekerja di bawah kesadaran. Otot polos terdapat di organ  organ yang bekerja tanpa sadar (involuntary), seperti lambung, usus, kandung kemih, dan saluran pernapasan.
c. Otot jantung
            Kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung berbeda dengan otot polos. Struktur otot jantung mirip dengan otot lurik. Namun, selnya membentuk rantai dan bercabang dengan satu atau dua inti sel. Otot jantung hanya terdapat di jantung, tidak terdapat di organ lain
Untuk mengetahui perbedaan antar ketiga jaringan otot tersebut, cermati table berikut!
NO
Pembeda
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
1
Inti sel
Satu inti di tengah
Banyak inti di tepi
Satu inti
2
Sifat kerja

Tidak menurut kehendak
Menurut kehendak
Tidak menurut
kehendak
3
Reaksi terhadap
rangsang
Lambat
Cepat
Lambat
4
Letak

Dinding saluran tubuh, pembuluh darah, usus
Pada rangka
Pada dinding
jantung

Agar lebih mengenal struktur otot , perhatikan gambar berikut!
            Otot Lurik                                    Otot Polos                             Otot Jantung                     
4. Jaringan saraf
            berfungsi menanggapi rangsang dan meneruskan impuls dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.  Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf.
Ada tiga macam sel syaraf :
§   Sel syaraf motorik
§   Sel syaraf sensorik
§   Sel syaraf penghubung
            Jaringan syaraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di urat syaraf. Sel syaraf mempunyai kemampuan iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan) dan konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan).
Untuk mengenal struktur sel syaraf, coba perhatikan gambar berikut!
                                                Gambar; struktur sel syaraf (Neuron)
            Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson membawa impuls rangsang dari badan sel ke neuron lain atau otot. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung tersebut adalah perluasan membran sel yang mengiringi akson. Di bagian tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier.
            Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan percepatan pengiriman impuls saraf. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.         Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
b.        Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
c.         Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.




2.2.  Organ pada Hewan
            Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh organ adalah usus halus.
Jaringan-jaringan apakah yang menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri.
            Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan makanan yang berada di dalam rongga usus. Jaringan saraf mengendalikan gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang dilakukan dapat lebih optimum.
            Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan darah yang berada di dalam arteri di balik jaringan epitel. Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan bekerja teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan fungsi masing masing jaringan yang membentuknya. Organ akan berhubungan dengan organ-organ lainnya dan membentuk sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem pencernaan makanan.
2.3.        Sistem Organ pada Hewan
            Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organisme.
            Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki
sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.
1. Sistem Pencernaan Makanan
            Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan
            Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.
3. Sistem Sirkulasi
            Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4. Sistem Ekskresi
            Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.
5. Sistem Endokrin
            Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.
6. Sistem Saraf
            Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.

7. Sistem Rangka
            Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di dalam sumsum tulang.
8. Sistem Otot
            Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.
9. Sistem Reproduksi
            Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Dapatkah Anda menyebutkan organ-organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita?
10. Sistem Kekebalan dan Limfatik
            Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.















BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.        Struktur tubuh hewan terbagi menjadi jaringan, organ dan sistem organ.
2.        Jaringan terdiri dari jaringan epitel. Jaringan saraf, jaringan pengikat, dan jaringan otot.
3.        Organ terdiri dari organ luar dan organ dalam.
4.        Sistem organ tersusun oleh sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem pencernaan, sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin, sistem koordinasi, sistem rangka.
3.2. Saran
            Sistem struktur jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks, hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk mempelajarinya.













DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, T. 1980. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung: Armico.
Gunawan, A.M.S. 2001. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Otot. Integral Vol 6(2):58-62.
Hidebrand, M. 1974. Analysis of Vertebrae Structur. Canada: John Willey and Sons, Inc.
Kimball, J.W. 1987. b. Jakarta : Erlangga.
Slamet Prawirohartono, 2004, Sains Biologi 2a, Jakarta, Bumi Aksara
Tri Supeni dkk,1995, Biologi, Jakarta, Erlangga
Saktiyono, 1999, Seribu Pena Biologi SMA, Jakarta, Erlangga
Begot Santoso, 2007, Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta,
Inter Plus Soesilo dkk, 1986, Biologi, Jakarta, Karuni






                                                                                                    


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Berbicara tentang hewan tidak akan lepas dari struktur yang menjadi dasar kita untuk mempelajari makhluk ini. Perlu kita pahami, jika berbicara tentang struktur hewan kita akan berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang fungsional, yaitu jaringan. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini kelompok kami akan membahas tentang struktur hewan.
            Hewan bertulang belakang(vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks. Aktivitas tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan, organ, dan system organ. Dengan ini diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, system organ sampai organisme.
            Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan. sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Berikut ini akan diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci. 
1.2. Rumusan Masalah                       
            Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
v     Bagaimana struktur tubuh hewan ?
1.3. Tujuan
   Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
v     Untuk mengetahui struktur tubuh hewan.













BAB II
PEMBAHASAN
            Berbicara tentang struktur hewan kita akan berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang fungsional, yaitu jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
2.1.  Jaringan pada Hewan
            Jaringan pada hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut memiliki fungsi dan bentuk yang sama sehingga jaringan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Misalnya, jaringan otot yang tersusun atas sel-sel otot.
Jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut:
1.  Jaringan epitel
            Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
1)        Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
2)        Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
3)        Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
4)        Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
5)        Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
6)        Berdasarkan bentuk dan susunannya
jaringan epitel dibedakan menjadi :
a.         Epitel pipih berlapis tungga l, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b.         Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c.         Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d.        Epite l Kubus Berlapis banyak Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
e.         Epitel Silindris Berlapis Tungga l  Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
f.          Epitel Silindris Berlapis Banyak Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g.         Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia) Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h.         Epitel Transisiona l Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
                  
Epitel silindris selapis                   Epitel transisional                         Epitel kubus selapis
                 
Epitel pipih selapis                       Epitel silindris selapis                    Epitel silindris berlapis

2.        Jaringan ikat
            berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk pada tubuh. Jaringan penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan penguat yaitu;
2.1. Jaringan Pengikat
            Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas serabut sebagai substansi dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks).
Fungsi jaringan pengikat antara lain;
1.    mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organdan berbagai organ menjadi system organ,
2.    menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi :
a). Jaringan ikat longgar
            memiliki cirri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ, pembungkus pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan ini adalah, fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.
b). Jaringan ikat padat
            Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastic. Fungsi jaringan ini adalah menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang. Terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan tendon. Fasia adalah jaringan pengikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
2.2. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
            Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan pada satu rongga dalam matrriks. Matriksnya banyak dengan komponen utama zat kondrin. Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya untuk menyokong rangka pada embrio dan bagianbagian dari rangka hewan atau orang dewasa.
Macam jaringan tulang rawan :
·           Jaringan kartilago hyaline, dengan matriks yang tampak jernih, transparan atau bening dan mengkilap
·           Jaringan kartilago fibrosa, matriks berwarna gelap dan keruh, mempunyai serabut kolagen yang tersusun sejajar.
·           Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh kekuningan dan banyak mengandung serabut kolagen
2.3. Jaringan Tulang
            Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan garam mineral terutama garam dapur atau kalsium. Makin bertambah usia hewan atau manusia kadar zat perekat kolagen makin rendah sedangkan kadar zat kapurnya meningkat sehingga tulang semakin keras dan kuat. Proses ini disebut kalsifikasi atau pengapuran.
2.4. Jaringan Darah
Jaringan darah mempunyai sifat dan cirri fisik yang berbeda dengan jaringan lainnya. Jaringan ini berupa cairan dengan komponen utama :
a.         Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).
b.        Keeping-keping darah atau trombosit
c.         Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
Perhatikan beberapa gambar jaringan darah berikut ini!
             
            Limfosit                                   Monosit                                  Neutrofil
2.5. Jaringan Limfa atau getah bening
            Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.
3. Jaringan otot
            Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;
a. Otot lurik (otot rangka)
            Merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu, sering disebut juga otot rangka. Miofibril yang tersusun sejajar dengan serabut otot membentuk daerah-daerah terang dan gelap sehingga tampak seperti berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel Otot lurik bekerja di bawah kesadaran.
b. Otot polos
            Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Otot polos tidak bekerja di bawah kesadaran. Otot polos terdapat di organ  organ yang bekerja tanpa sadar (involuntary), seperti lambung, usus, kandung kemih, dan saluran pernapasan.
c. Otot jantung
            Kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung berbeda dengan otot polos. Struktur otot jantung mirip dengan otot lurik. Namun, selnya membentuk rantai dan bercabang dengan satu atau dua inti sel. Otot jantung hanya terdapat di jantung, tidak terdapat di organ lain
Untuk mengetahui perbedaan antar ketiga jaringan otot tersebut, cermati table berikut!
NO
Pembeda
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
1
Inti sel
Satu inti di tengah
Banyak inti di tepi
Satu inti
2
Sifat kerja

Tidak menurut kehendak
Menurut kehendak
Tidak menurut
kehendak
3
Reaksi terhadap
rangsang
Lambat
Cepat
Lambat
4
Letak

Dinding saluran tubuh, pembuluh darah, usus
Pada rangka
Pada dinding
jantung

Agar lebih mengenal struktur otot , perhatikan gambar berikut!
            Otot Lurik                                    Otot Polos                             Otot Jantung                     
4. Jaringan saraf
            berfungsi menanggapi rangsang dan meneruskan impuls dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.  Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan syaraf.
Ada tiga macam sel syaraf :
§   Sel syaraf motorik
§   Sel syaraf sensorik
§   Sel syaraf penghubung
            Jaringan syaraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di urat syaraf. Sel syaraf mempunyai kemampuan iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan) dan konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan).
Untuk mengenal struktur sel syaraf, coba perhatikan gambar berikut!
                                                Gambar; struktur sel syaraf (Neuron)
            Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson membawa impuls rangsang dari badan sel ke neuron lain atau otot. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung tersebut adalah perluasan membran sel yang mengiringi akson. Di bagian tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier.
            Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan percepatan pengiriman impuls saraf. Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.         Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
b.        Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
c.         Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.




2.2.  Organ pada Hewan
            Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh organ adalah usus halus.
Jaringan-jaringan apakah yang menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri.
            Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan makanan yang berada di dalam rongga usus. Jaringan saraf mengendalikan gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang dilakukan dapat lebih optimum.
            Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan darah yang berada di dalam arteri di balik jaringan epitel. Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan bekerja teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan fungsi masing masing jaringan yang membentuknya. Organ akan berhubungan dengan organ-organ lainnya dan membentuk sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem pencernaan makanan.
2.3.        Sistem Organ pada Hewan
            Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organisme.
            Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki
sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.
1. Sistem Pencernaan Makanan
            Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan
            Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.
3. Sistem Sirkulasi
            Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4. Sistem Ekskresi
            Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.
5. Sistem Endokrin
            Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.
6. Sistem Saraf
            Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.

7. Sistem Rangka
            Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di dalam sumsum tulang.
8. Sistem Otot
            Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.
9. Sistem Reproduksi
            Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Dapatkah Anda menyebutkan organ-organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita?
10. Sistem Kekebalan dan Limfatik
            Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.















BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.        Struktur tubuh hewan terbagi menjadi jaringan, organ dan sistem organ.
2.        Jaringan terdiri dari jaringan epitel. Jaringan saraf, jaringan pengikat, dan jaringan otot.
3.        Organ terdiri dari organ luar dan organ dalam.
4.        Sistem organ tersusun oleh sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem pencernaan, sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin, sistem koordinasi, sistem rangka.
3.2. Saran
            Sistem struktur jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks, hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk mempelajarinya.













DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, T. 1980. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung: Armico.
Gunawan, A.M.S. 2001. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Otot. Integral Vol 6(2):58-62.
Hidebrand, M. 1974. Analysis of Vertebrae Structur. Canada: John Willey and Sons, Inc.
Kimball, J.W. 1987. b. Jakarta : Erlangga.
Slamet Prawirohartono, 2004, Sains Biologi 2a, Jakarta, Bumi Aksara
Tri Supeni dkk,1995, Biologi, Jakarta, Erlangga
Saktiyono, 1999, Seribu Pena Biologi SMA, Jakarta, Erlangga
Begot Santoso, 2007, Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta,
Inter Plus Soesilo dkk, 1986, Biologi, Jakarta, Karuni






                                                                                                    

No comments :

BLOG HASMIRAH