Flaming Arrow Glitter Purple Winnie The Pooh Glitter

Friday 5 December 2014

MANUSIA DAN KEINDAHAN, ilmu budaya dasar



MANUSIA DAN KEINDAHAN

1.              PENGERTIAN KEINDAHAN
       Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tatanan, parabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Di mana pun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
       Keindahan       adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar.
       Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaeraha atau lokal.
a.       Apakah keindahan itu?
                        Berbicara tentang keindahan mau tidak mau kita harus menengok jauh ke belakang yaitu jaman yunani kuna, abad ke-18. Pada saat itu pengertian keindahan telah dipelajari oleh para filsuf. Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” , Perancis “beau” , Italia dan Spanyol “bello” , kata-kata itu berasal dari bahaa Latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonnellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
            Menurut luasnya dibedakan pengertian :
1.      Keindahan dalam arti luas
2.      Keindahan dalam arti estetik murni
3.      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
            Jadi, pengertian yang seluas-luanya meliputi :
-               Keindahan seni
-               Keindahan alam
-               Keindahan moral
-               Keindahan intelektual.
b.      Nilai Estetik
                        Dalam bidang filsafat, istilah nilai (estetik) seringkali dipakai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).
                        Nilai esktrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
c.       Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
                        Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alamiah artinya itu wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.

2.              MAKNA KEINDAHAN
     Keindahan itu secara akademis sudah dikaji manusia sejak abad ke delapan belas, pada saat para filsuf banyak tertarik untuk mengembangkan estetika, salah satu cabang dari filsafat yang tidak lain berbicara tentang keindahan.
Pengelompokan pengertian keindahan yaitu :
1)      Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
2)      Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada cakupannya.
3)      Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.

 
3. RENUNGAN
                              Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam- dalam. Renungan adalah hasil merenung.
          Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
1)         Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari             sudut pandangan tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui             hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu ilmu yang lain,
2)         Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang               fundamental (ke luar gejala), sehingga dapat dijadikan dasar      berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3)         Spekulatif artinya hasil pemikiran yang di dapat dijadikan dasar      untuk pemikiran pemikiran selanjutnya.

               Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori. Dalam teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan kesan. Dalam teori metafisika, Plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf  yang tertinggi, sebagai realita Ilahi itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan nimemis (tiruan)  dari realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa sadar dari seorang seniman.
         
4. KESERASIAN
                        Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
                           Dalam memadu rumah dan halaman, rumah yang bagus dengan halaman yang luas dan tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah, orang akan memuji keserasian itu. Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita atau kecakapan pria pada waktu duduk.
                                Keserasian identik dengan keindahan, Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
                         Keserasian merupakan perpaduan antar warna , bentuk dan ukuran. Atau keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tingg –rendah, keras-lembut, panjang-pendek.

5. KEHALUSAN
                        Kehausan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.Halus bagi manusia itu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
               Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yng tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Sikap halus juga dimiliki orang yang bersikap rendah hati. Karna orang yang bersikap rendah hati orang yang halus tutur bahasanya , sopan tingkah lakunya, tidak sombong, tidak menbedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan .
               Anggota badan yang melahirkn sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. selain itu roman muka, perkataan , pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa juga dapat dinilai halus dan tidaknya. Bagian rohaniah yang melahirkan sikap ialah : kemauan, perasaan , dan pikiran atau karsa , rasa dan cipta. Tiga unsur rohaniah ini saling berkaitan, saling mempengaruhi dan mewujudkan tingkah laku, tutur bahasa, perbuatan yang semuanya itu dapat di nilai kehalusan atau kekasarannya . 


6. MANUSIA DAN KEINDAHAN
                        Akal budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal budi manusia memiliki  kehendak atau keinginan pada manusia itu tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda.
               Keindahan yang bersifat jasmani dimaksudkan ialah keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan” indera manusia; baik indera penglihat maupun indera pendengar. Keindahan yang bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan” batin manusia.
                        Persepsi manusia terhadap keindaham antara yang satu dengan yang lain itu tidak sama.Sebab persepsi manusia terhadap keindahan snagat ditentukan oleh daya penggerak yang menjadi sumber timbulnya kehendak atau keinginan terhadap keindahan itu sendiri.
                      Keindahan subyektif sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relatif. Ia bersumber dari asas kegunaan benda tadi bagi masing-masing individu. Keindahan obyektif disamakan dengan kebenaran. Keindahan adalh kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Sebab keduanya memilik nilai yang sama, yaitu universal dan abadi. Disamping itu juga mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
                        Cara mengusahakan supaya rasa keindahan atau minat terhadap keindahan itu cenderung kepada keindahan obyektif, tidak lain melatih mendengarkan “bisikan” akal dan budi dan berbuat sesuatu yang sesuai dengan bisikan akal dan budi tersebut; sebab hanya pada akal dan budi itulah sesungguhnya letak “kemanusiaan”.




No comments :

BLOG HASMIRAH