Flaming Arrow Glitter Purple Winnie The Pooh Glitter

Thursday 20 November 2014

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1 LENGKAP



A. Pengertian Dan Arti Penting Sph:
SPH (Struktur & Perkembangan Hewan) adalah ilmu yang berperan sebagai dasar untuk ilmu-ilmu lain dalam bidang hewan antara lain: fisiologi hewan, taksonomi hewan, biokimia hewan, genetika hewan, patoanatomi hewan, mikroteknik hewan, dan lain-lain. Disini dipelajari struktur makroanatomi dan mikroanatomi suatu organ, ontogeni organ dan perkembangan mulai dari gametogenesis sampai dengan terbentuknya embrio.
Sebelum mempelajari pola tubuh tubuh dan simetri perlu memahami istilahistilah: anterior-posterior, cranial-caudal, dorsal-ventral, lateral, distal-proksimal, penampang transversal, penampang frontal, penampang longitudinal, penampang sagital.

B. Pola Badan Dan Simetri
Mempelajari pola tubuh dan simetri berarti mempelajari promorfologi (pro: asli, dasar; morphe: bentuk) jadi ilmu yang mempelajari bentuk dasar (asli) dari suatu organisme. Dalam hal ini dikenal istilah-istilah: asimetri, homaxoni, heteraxoni, monaxoni, segmentasi, simetri.
1.    Asimetri: tidak ada kesamaan antara satu sisi dengan sisi lainnya pada sesuatu tubuh atau alat dari suatu organisme
2.    Homaxoni: (homo: sama; axis: sumbu). Keadaan pada suatu tubuh hewan yang apabila padanya dibuat suatu axis, maka bagaimanapun arah sumbu tersebut, panjangnya akan tetap sama. Jadi: semua organisme yang berbentuk bulat atau bola homaxoni. Contoh: Volvox, Actinosphaerium.
3.    Heteraxoni: (heteros: berbeda; axis: sumbu)
       Keadaan pada tubuh hewan yang mempunyai sumbu-sumbu yang tidak sama panjangnya. Terdapat pada kebanyakan anggota Vertebrata dimana axis longitudinalis lebih panjang dari pada axix dorsoventralis.


4.    Monaxoni: (mono: satu; axis: sumbu) Keadaan pada suatu tubuh hewan, yang pada suatu bidang tertentu hanya dapat dibuat satu sumbu saja. Misal: pada ikan tawes, hanya ada satu sumbu memanjang yaitu : axis craniocaudalis.

5.    Segmentasi: (segmen: ruas)
Keadaan tubuh yang terbagi-bagi dalam ruas-ruas dengan susunan yang sama. Misal: Cacing tanah (Lumbricus terrestris)
Susunan tubuh yang beruas-ruas ini disebut juga metameri Bagian yang bertulang disebut: metamer, segmen atau somit
-    metameri homonom       bila segmen-segmen sama bentuknya (pada cacing tanah)
-    metameri hetoronom    bila segmen-segmen tidak sama bentuknya (misal: pada Crustacea (udang))

6.    Simetri: Keadaan pada tubuh organisme atau alat yang apabila dibagi oleh suatu bidang tertentu maka kedua belahannya, yang satu persis sama dengan yang lain.

       Ada 4 simetri: simetri bilateral, simetri radial, simetri spherik, simetri biradial.
a.     Simetri bilateral
       Tubuh dibagi arah craniocaudal      belahan yang dihasilkan persis sama terdapat pada hewan-hewan yang bergerak maju, dengan ciri-ciri
       -   Bagian anterior adalah kepala (ada alat indra, sistem saraf, mulut)
       -    Pada hewan-hewan yang merayap.
       Contoh: manusia, tetrapoda, kupu-kupu dan lain-lain.
b.    Simetri radial:
Pada hewan yang beberapa bagian tubuhnya tersusun sedemikian rupa, mengelilingi suatu axis tertentu/seperti jari-jari atau roda. Terdapat pada: Hydra, ubur-ubur.

c.     Simetri spherik:
Terdapat pada hewan yang bentuk tubuhnya bulat seperti bola. Terdapat pada : Kebanyakan anggota protozoa

d.    Simetri biradial:
Kombinasi antara simetri bilateral dn simetri radial
Contoh: Asterias (bintang laut)
- Dilihat dari madreporitnya       simetri bilateral
- Dilihat dari lengan-lengan radier       simetri radial.

C. Organisasi dalam Tubuh Hewan Multiselular
1)      SEL
2)      Jaringan
3)      Organ
4)      Sistem Organ

1)      SEL
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap Organisme di dunia ini tersusun atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup. Baik organisme tinkat seluler (Uniseluler) maupun organisme Multiseluler. Sel  pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan menggunakan lensa pembesar.
Gabus merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan sarang lebah yang dipisahkan oleh “diafragma”. Bangunan seperti sarang lebah ini selanjutnya disebut dengan Cell (sel).  Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangakan bahasa latin ruang kosong adalah “cella”.
Perkembangan teori tentang sel dimulai pada tahun 1839 sampai akhir abad XIX.
1.         Schleiden dan T. Schwann. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel. Sel adalah bagian terkecil makhluk hidup yang menyusun makhluk hidup.
2.         Max Schultze. Sel sebagai unit fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang melakukan fungsi kehidupan. Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat ditunjukkan dengan adanya metabolisme sel dan pengaturan sel oleh nukleus.
3.         Rudolf Virchow. Sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.
4.         Akhir abad XIX. Sel sebagai unit hereditas terkecil makhluk hidup. sel memiliki struktur yang dinamakan degan nukleus (inti sel). Nukleus memiliki peranan sebagai pembawa materi genetik (tersimpan sebagai molekul DNA) yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel selanjutnya.

Sel memiliki keragaman berdasarkan bentuk dan ukuran, pergerakannya (ada  beberapa sel yang bergerak cepat dan memiliki struktur berubah-ubah, ada juga yang cenderung tidak bergerak dan memiliki struktur tetap), struktur sel dan ada tidaknya membran inti. Keragaman lainnya dilihat dari sel membutuhkan O2 untuk hidup atau tidak membutuhkan O2.

                                Perbedaan  Sel   Hewan,  Sel  Tumbuhan  Dan  Sel  Bakteri
a.    Sel Hewan
Sel hewan merupakan sel eukariotik yaitu sel yang telah memiliki membran inti, bagaian sel hewan yang tidak dimiliki sel tumbuhan dan sel bakteri yaitu sentriol. Berikut bagian-bagian dari sel hewan dan fungsinya:
1)        Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi. Umumnya dimiliki semua sel hidup, karena fungsinya yang sangat penting, yaitu menghasilkan energi melalui proses respirasi sel.
2)        Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar. Berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
3)        Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Berfungsi untuk membantu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
4)        Badan Golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk. Berfungsi membantu sintesis protein. Terdapat di sel tumbuhan dan hewan.
5)        Sentriol, Fungsi sentriol yang utama dalam sel hewan adalah menyelesaikan proses sitokinesis
6)        Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal. Berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel
7)        Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma. Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan sel. Sentrosom sel hewan memiliki sepasang sentriol, sedang sel tumbuhan tidak.
8)        Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat                    di tengah atau  bagian tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel. Di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selapu inti.
9)        Kloroplas, organel kecil berbentuk bulat yang berwarna hijau karena mengandung  pigmen klorofil.
10)    Membran sel (membran plasma), merupakan bagian sel paling luar. Dimiliki oleh hewan dan tumbuhan. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
11)    Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.
12)    Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran,               di dalamnya berisi cairan. Berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan dan sisa metabolisme.


 

                  Gambar:  Sel Hewan                  Gambar: Diagram tiga dimensi sel
                                                                hewan,  termasuk organelnya


b.    Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan juga termasuk jenis sel eukariotik yaitu telah memiliki membran inti dan yang dimiliki sel tumbuhan dan tidak ada disel hewan maupun sel bakteri yaitu  plastida. Berikut bagian-bagian dari sel tumbuhan beserta fungsinya :
1)        Dinding sel, merupakan penyusun sel tumbuhan yang tersusun atas serat-serat sellulosa, bersifat tebal dan kaku untuk membantu mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan mekanis.
2)        Membran sel, Organel ini berfungsi sebagai selaput pelindung dan pengontrol yang  bersifat semi permeable untuk mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan sel.
3)        Sitoplasma/protoplasma, cairan sel tumbuhan yang mengisi ruangan antara membran sel dengan inti sel. Sitoplasma tersusun atas bahan dasar cair yang disebut sitosol yang berisi air dan senyawa organik terlarut.
4)        Nuleus atau inti sel, organel terbesar yang berbentuk bulat hingga oval, berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan sel tumbuhan.
5)        Retikulum endoplasma, fungsi dari retikulum endoplasma adalah untuk transportasi  protein.
6)        Ribosom, berfungsi untuk sisntesis protein.
7)        Mitokondria, berfungsi untuk membentuk energi dan tempat berlangsungya respirasi aerobik.
8)        Badan Golgi, Organel ini berfungsi untuk pengemasan dan sekresi protein.
9)        Plastida/Kloroplas, organel sel tumbuhan yang berperanan dalam fotosintesis karena adanya klorofil dan pigmen-pigmen fotosintetik.
10)    Vakuola, berfungsi untuk menimbun sisa-sisa metabolisme dan untuk penguraian molekul-molekul sederhana (berfungsi seperti lisosom).

 

        Gambar: Sel Tumbuhan

c.    Sel Bakteri
Sel bakteri merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel bakteri merupakan sel yang berukuran sangat kecil. Struktur sel bakteri dan fungsinya :
1)        Kapsul, Kapsul terbuat dari lapisan tebal dari bahan polisakarida. Fungsi untuk melindunginya dari kekeringan, dan memberikan perlindungan terhadap fagositosis dari sel-sel kekebalan.
2)        Dinding sel, bakteri memiliki dinding sel yang terbuat dari lapisan peptidoglikan yang membuat sel kaku dan memberikan bentuk. Hal ini juga berfungsi sebagai jangkar untuk pili dan flagella.
3)        Pili, banyak bakteri memiliki pili, yang merupakan struktur rambut seperti kecil yang cabang keluar dari dinding sel. Pili adalah bagian dari faktor virulensi bakteri ini. Selain itu, pili khusus digunakan oleh bakteri untuk konjugasi, sebuah proses di mana satu bakteri mengirimkan gen seperti resistensi antibiotik pada sel-sel bakteri tetangga.
4)        Flagela, flagela ini seperti rambut, struktur yang mirip dengan pili, tetapi flagela digunakan untuk bergerak oleh sel bakteri. Flagela membantu bakteri menjauh dari  bahan kimia beracun atau bergerak ke arah nutrisi.
5)        Membran plasma, membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
6)        Sitoplasma, cairan yang berada didalam sel.
7)        Ribosom,organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA





Gambar: Sel Bakteri




Tabel:  Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan

NO
SEL HEWAN
SEL TUMBUHAN
1.
Tidak Mempunyai Dinding Sel
Mempunyai Dinding Sel
2.
Mempunyai Sentrosom
Tidak Mempunyai Sentrosom
3.
Memounyai Lisosom
Tidak Memounyai Lisosom
4.
Tidak Mempunyai Plastida
Mempunyai Plastida
5.
Cadangan Makanan Berupa Lemak Dan Glikogen

Cadangan Makanan Berupa Pati atau Amilum


Tabel: Perbedaan Antara Sel Hewan, Sel Tumbuhan Dan Sel Bakteri.

No
Bagian Sel
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Sel Bakteri
1.
Prokariotik dan Eukariotik



Eukariotik
memiliki kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang  jelas, nukleus  berisikan DNA.

Eukariotik
memiliki kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang  jelas, nukleus  berisikan DNA.

Prokariotik
tidak memiliki membran nukleus yang  jelas untuk melindungi DNA

2.
Membran Sel




Punya mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
Punya selaput pelindung dan pengontrol yang bersifat semi  permeable untuk mengendalikan  pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan sel.
Punya menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan  protein.


No
Bagian Sel
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Sel Bakteri
3.
Dinding Sel
Tidak Punya




Punya memberi kekuatan dan perlindungan bagi sel
Punya terbuat dari lapisan  peptidoglikan yang membuat sel kaku dan memberikan  bentuk.

4.
Inti Sel

Punya Inti sel lebih besar daripada vesikel
Punya Inti sel tumbuhan lebih kecil dari vakuola
Tidak Punya
5.
Klorofil



Tidak Punya
Punya Untuk proses fotosntesis pada tumbuhan.

Tidak Punya
6.
Vakuola




Tidak Punya Terdapat beberapa hewan uniseluler yang mempunyai vakuola tetapi tidak sebesar vakuola sel tumbuhan.

Punya Mempunyai vakuola yang  besar.
Tidak Punya
7.
Sentriol


Punya Melakukan proses sitokinesis.
Tidak Punya
Tidak Punya








2)      Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hampir dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi individu baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula-mula membentuk sel yang seragam (blastula). Sel-sel tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat perkembangan embrio, sel-sel tersebut berkembang menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Jadi dari sel yang seragam berubah menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan fungsinya.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sektoris.
a.     Jaringan pelindung (epidermis)
       Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.


b.    Jaringan dasar (parenkim)
       Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.
c.     Jaringan penyokong (penguat)
       Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.
d.    Jaringan pengangkut (vakuler)
       Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
e.     Jaringan sekretoris
       Jaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.

Jaringan Pada Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan sarafJaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler. Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak
a.       Jaringan Meristematik
      Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.

b.    Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit
       Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.

c.     Jaringan Ikat
       Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
1)        Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
2)        Membungkus organ
3)        Mengisi rongga di antar organ.
4)        Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
5)        Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
6)        Menghasilkan kekebalan.

Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.        Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.









2.        Jaringan ikat khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.

3.        Jaringan ikat penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).

4.        Jaringan ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.

d.        Jaringan Otot.
       Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam, misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
e.         Jaringan Saraf
       Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.

            Macam-macam jaringan pada hewan:
1.    Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain,lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata. dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.

2.    Jaringan Epitel
Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim.

Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
a. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
b. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
c. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
d. Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.

Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :
a. Epitel pipih berlapis tunggal, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal.
     Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b. Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c. Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d. Epitel Kubus Berlapis banyak, Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit
e.              Epitel Silindris Berlapis Tunggal, Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi.

f. Epitel Silindris Berlapis Banyak
     Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g.  Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia)
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h. Epitel Transisional Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.


Gambar: Jaringan Episel
3)      Organ
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama melaksanakan fungsi tertentu. Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi dua, yaitu:
a)         Organ luar : tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, mata.
b)        Organ dalam : hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru.

Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ tertentu, memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang beranekaragam. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ tubuh maka pembagian kerja akan semakin efektif. Dalam pembahasan organ ini akan kita lihat salah satu contohnya adalah usus halus (small intestine). Organ ini terdiri atas empat lapisan yang terbentuk oleh kurang lebih enam atau tujuh jaringan yang berbeda.
Bagian yang paling dalam berupa lapisan mukosa. Lapisan ini disusun oleh epitelium kolumnar sederhana. Fungsinya untuk pencernaan makanan dan absorbsi sari-sari makanan. Lapisan yang sebelah luarnya berupa lapisan sub mukosa yang terdiri atas jaringan penunjang, yaitu pembuluh darah, pembuluh limpa dan serabut-serabut saraf. Fungsinya untuk mentransfer nutrien dari mukosa ke aliran darah dan limpa untuk selanjutnya didistribusikan ke bagian tubuh yang lainnya. Lapisan ketiga adalah lapisan muscularis yang disusun oleh jaringan otot yaitu otot polos. Lapisan ini berperan di dalam gerakan-gerakan pencernaan makanan. Lapisan yang paling luar adalah serosa. Terdiri dari jaringan fibroblastic yang berada pada sub lapisan dalam dan sub lapisan luar terdiri atas epitelium squamosa.
Lapisan ini sebagai pembatas corong pencernaan dan sekaligus sebagai penghubung terhadap membran yang berhubungkan dengan intestine. Seluruh komponen jaringan usus halus tadi secara bersamaan membentuk satu fungsi, yaitu prosesing makanan.
Jadi dengan demikian usus halus itu merupakan suatu organ. Suatu organ yang bekerja sama dengan organ-organ yang lainnya dengan membentuk suatu fungsi yang lebih kompleks disebut dengan sistem organ sebagai contoh adalah organ-organ yang bekerja sama dengan usus halus dalam prosesing makanan adalah mulut, lambung, hati, pankreas, kelenjar ludah, usus besar, dan lain-lainnya membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan.
Organ Pada Hewan dan Fungsi - Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh: organ adalah usus halus. Perhatikan Gambar dibawahini. Jaringan-jaringan apakah yang menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi tersendiri.
 

Gambar: Organ Pada Hewan dan Fungsi

Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan makanan yang berada di dalam rongga usus. Jaringan saraf mengendalikan gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang dilakukan dapat lebih optimum. Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan darah yang berada di dalam arteri di balik jaringan epitel. Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan bekerja teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan fungsi masing-masing jaringan yang membentuknya. Organ akan berhubungan dengan organ-organ lainnya dan membentuk sistem organ. Misalnya, usus halus akan berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung, tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem pencernaan makanan.

4)      Sistem Organ
Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ. Sistem organ hewan terdiri atas beberapa organ hewan yang bekerja sama menjalankan suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organism
 
Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya hewan, memiliki sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut:

1.    Sistem Pencernaan Makanan Hewan
       Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.

2.    Sistem Pernapasan Hewan
       Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ hewan, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.

3.    Sistem Sirkulasi Hewan
       Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ hewan, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.

4.    Sistem Ekskresi Hewan
       Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ hewan, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.

5.    Sistem Endokrin Hewan
       Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.

6.    Sistem Saraf Hewan
       Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.

7.    Sistem Rangka Hewan
       Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Selain itu, system ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk                  di dalam sumsum tulang.


 

Gambar: Organ Tubuh Hewan


8.    Sistem Otot Hewan
       Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ hewan yang berada dalam system otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.

9.    Sistem Reproduksi Hewan
       Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ hewan penyusun sistem reproduksi pada setiap jenis hewan berbeda.

10. Sistem Kekebalan dan Limfatik Hewan
       Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
DAFTAR PUSTAKA

http://ikhauad.wordpress.com/category/sph-1-struktur-perkembangan-hewan/
http://materikuliah.org/mipa/struktur-dan-fungsi-sel.aspx















No comments :

BLOG HASMIRAH