A.
Pengertian Dan Arti Penting Sph:
SPH (Struktur & Perkembangan Hewan) adalah ilmu yang berperan
sebagai dasar untuk ilmu-ilmu lain dalam bidang hewan antara lain: fisiologi
hewan, taksonomi hewan, biokimia hewan, genetika hewan, patoanatomi hewan,
mikroteknik hewan, dan lain-lain. Disini dipelajari struktur makroanatomi dan
mikroanatomi suatu organ, ontogeni organ dan perkembangan mulai dari gametogenesis
sampai dengan terbentuknya embrio.
Sebelum mempelajari pola tubuh tubuh dan simetri perlu memahami
istilahistilah: anterior-posterior, cranial-caudal, dorsal-ventral, lateral,
distal-proksimal, penampang transversal, penampang frontal, penampang longitudinal,
penampang sagital.
B. Pola
Badan Dan Simetri
Mempelajari pola tubuh dan simetri berarti mempelajari
promorfologi (pro: asli, dasar; morphe: bentuk) jadi ilmu yang mempelajari
bentuk dasar (asli) dari suatu organisme. Dalam hal ini dikenal istilah-istilah:
asimetri, homaxoni, heteraxoni, monaxoni, segmentasi, simetri.
1. Asimetri: tidak ada kesamaan antara satu sisi
dengan sisi lainnya pada sesuatu tubuh atau alat dari suatu organisme
2. Homaxoni: (homo: sama; axis: sumbu). Keadaan
pada suatu tubuh hewan yang apabila padanya dibuat suatu axis, maka
bagaimanapun arah sumbu tersebut, panjangnya akan tetap sama. Jadi: semua
organisme yang berbentuk bulat atau bola homaxoni. Contoh: Volvox,
Actinosphaerium.
3. Heteraxoni: (heteros: berbeda; axis: sumbu)
Keadaan pada tubuh hewan yang mempunyai
sumbu-sumbu yang tidak sama panjangnya. Terdapat pada kebanyakan anggota
Vertebrata dimana axis longitudinalis lebih panjang dari pada axix
dorsoventralis.
4. Monaxoni: (mono: satu; axis: sumbu) Keadaan
pada suatu tubuh hewan, yang pada suatu bidang tertentu hanya dapat dibuat satu
sumbu saja. Misal: pada ikan tawes, hanya ada satu sumbu memanjang yaitu : axis
craniocaudalis.
5. Segmentasi: (segmen:
ruas)
Keadaan tubuh yang terbagi-bagi
dalam ruas-ruas dengan susunan yang sama. Misal: Cacing tanah (Lumbricus
terrestris)
Susunan tubuh yang beruas-ruas ini
disebut juga metameri Bagian yang bertulang disebut: metamer, segmen atau somit
- metameri homonom bila segmen-segmen sama bentuknya (pada
cacing tanah)
- metameri hetoronom bila segmen-segmen tidak sama bentuknya
(misal: pada Crustacea (udang))
6. Simetri: Keadaan pada tubuh organisme atau
alat yang apabila dibagi oleh suatu bidang tertentu maka kedua belahannya, yang
satu persis sama dengan yang lain.
Ada 4 simetri: simetri
bilateral, simetri radial, simetri spherik, simetri biradial.
a. Simetri bilateral
Tubuh dibagi arah craniocaudal belahan yang dihasilkan persis sama
terdapat pada hewan-hewan yang bergerak maju, dengan ciri-ciri
-
Bagian anterior adalah kepala (ada alat indra, sistem saraf, mulut)
- Pada
hewan-hewan yang merayap.
Contoh: manusia, tetrapoda,
kupu-kupu dan lain-lain.
b. Simetri radial:
Pada hewan yang beberapa bagian
tubuhnya tersusun sedemikian rupa, mengelilingi suatu axis tertentu/seperti
jari-jari atau roda. Terdapat pada: Hydra, ubur-ubur.
c. Simetri spherik:
Terdapat
pada hewan yang bentuk tubuhnya bulat seperti bola. Terdapat pada : Kebanyakan
anggota protozoa
d. Simetri biradial:
Kombinasi
antara simetri bilateral dn simetri radial
Contoh: Asterias
(bintang laut)
- Dilihat
dari madreporitnya simetri
bilateral
- Dilihat
dari lengan-lengan radier simetri
radial.
C. Organisasi dalam Tubuh Hewan
Multiselular
1) SEL
2) Jaringan
3) Organ
4)
Sistem Organ
1)
SEL
Sel
adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap Organisme di dunia ini tersusun
atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam
tubuh makhluk hidup. Baik organisme tinkat seluler (Uniseluler) maupun
organisme Multiseluler. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke
pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan
menggunakan lensa pembesar.
Gabus
merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan sarang lebah
yang dipisahkan oleh “diafragma”. Bangunan seperti sarang lebah ini selanjutnya
disebut dengan Cell (sel). Nama sel diambilnya dari bahasa
Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangakan bahasa latin ruang kosong
adalah “cella”.
Perkembangan
teori tentang sel dimulai pada tahun 1839 sampai akhir abad XIX.
1.
Schleiden dan T. Schwann.
Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa
setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel. Sel adalah bagian terkecil makhluk
hidup yang menyusun makhluk hidup.
2.
Max Schultze. Sel sebagai unit
fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa sel adalah
bagian terkecil dari makhluk hidup yang melakukan fungsi kehidupan.
Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat ditunjukkan dengan adanya
metabolisme sel dan pengaturan sel oleh nukleus.
3.
Rudolf Virchow. Sel sebagai unit
pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup
selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat
mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.
4.
Akhir abad XIX. Sel sebagai unit
hereditas terkecil makhluk hidup. sel memiliki struktur yang dinamakan degan
nukleus (inti sel). Nukleus memiliki peranan sebagai pembawa materi genetik
(tersimpan sebagai molekul DNA) yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel
selanjutnya.
Sel memiliki
keragaman berdasarkan bentuk dan ukuran, pergerakannya (ada beberapa sel
yang bergerak cepat dan memiliki struktur berubah-ubah, ada juga yang cenderung
tidak bergerak dan memiliki struktur tetap), struktur sel dan ada tidaknya
membran inti. Keragaman lainnya dilihat dari sel membutuhkan O2 untuk hidup
atau tidak membutuhkan O2.
Perbedaan Sel
Hewan, Sel Tumbuhan
Dan Sel Bakteri
a.
Sel Hewan
Sel hewan
merupakan sel eukariotik yaitu sel yang telah memiliki membran inti, bagaian
sel hewan yang tidak dimiliki sel tumbuhan dan sel bakteri yaitu sentriol.
Berikut bagian-bagian dari sel hewan dan fungsinya:
1)
Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber
energi. Umumnya dimiliki semua sel hidup, karena fungsinya yang sangat penting,
yaitu menghasilkan energi melalui proses respirasi sel.
2)
Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang
terdapat di sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar.
Berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
3)
Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti
saluran. Berfungsi untuk membantu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
4)
Badan Golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue
panekuk. Berfungsi membantu sintesis protein. Terdapat di sel tumbuhan dan
hewan.
5)
Sentriol, Fungsi sentriol yang utama dalam sel hewan
adalah menyelesaikan proses sitokinesis
6)
Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran
tunggal. Berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa
makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel
7)
Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan
mengapung di sitoplasma. Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan
sel. Sentrosom sel hewan memiliki sepasang sentriol, sedang sel tumbuhan tidak.
8)
Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau
lonjong yang terdapat
di tengah atau bagian tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali
kegiatan sel. Di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti
(nukleolus) dan selapu inti.
9)
Kloroplas, organel kecil berbentuk bulat yang berwarna
hijau karena mengandung pigmen klorofil.
10) Membran sel
(membran plasma), merupakan bagian sel paling luar. Dimiliki oleh hewan dan
tumbuhan. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
11) Sitoplasma,
cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel, berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.
12) Vakuola,
merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di dalamnya berisi cairan.
Berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan dan sisa metabolisme.
Gambar: Sel Hewan Gambar: Diagram tiga dimensi
sel
hewan, termasuk organelnya
b. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan
juga termasuk jenis sel eukariotik yaitu telah memiliki membran inti dan yang
dimiliki sel tumbuhan dan tidak ada disel hewan maupun sel bakteri yaitu
plastida. Berikut bagian-bagian dari sel tumbuhan beserta fungsinya :
1)
Dinding sel, merupakan penyusun sel tumbuhan yang
tersusun atas serat-serat sellulosa, bersifat tebal dan kaku untuk membantu
mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan mekanis.
2)
Membran sel, Organel ini berfungsi sebagai selaput
pelindung dan pengontrol yang bersifat semi permeable untuk mengendalikan
pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan sel.
3)
Sitoplasma/protoplasma, cairan sel tumbuhan yang
mengisi ruangan antara membran sel dengan inti sel. Sitoplasma tersusun atas
bahan dasar cair yang disebut sitosol yang berisi air dan senyawa organik
terlarut.
4)
Nuleus atau inti sel, organel terbesar yang berbentuk
bulat hingga oval, berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan sel tumbuhan.
5)
Retikulum endoplasma, fungsi dari retikulum endoplasma
adalah untuk transportasi protein.
6)
Ribosom, berfungsi untuk sisntesis protein.
7)
Mitokondria, berfungsi untuk membentuk energi dan
tempat berlangsungya respirasi aerobik.
8)
Badan Golgi, Organel ini berfungsi untuk pengemasan
dan sekresi protein.
9)
Plastida/Kloroplas, organel sel tumbuhan yang
berperanan dalam fotosintesis karena adanya klorofil dan pigmen-pigmen fotosintetik.
10)
Vakuola, berfungsi untuk menimbun sisa-sisa
metabolisme dan untuk penguraian molekul-molekul sederhana (berfungsi seperti
lisosom).
Gambar: Sel Tumbuhan
c. Sel
Bakteri
Sel bakteri
merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel
bakteri merupakan sel yang berukuran sangat kecil. Struktur sel bakteri dan
fungsinya :
1)
Kapsul, Kapsul terbuat dari lapisan tebal dari bahan
polisakarida. Fungsi untuk melindunginya dari kekeringan, dan memberikan
perlindungan terhadap fagositosis dari sel-sel kekebalan.
2)
Dinding sel, bakteri memiliki dinding sel yang terbuat
dari lapisan peptidoglikan yang membuat sel kaku dan memberikan bentuk. Hal ini
juga berfungsi sebagai jangkar untuk pili dan flagella.
3)
Pili, banyak bakteri memiliki pili, yang merupakan
struktur rambut seperti kecil yang cabang keluar dari dinding sel. Pili adalah
bagian dari faktor virulensi bakteri ini. Selain itu, pili khusus digunakan
oleh bakteri untuk konjugasi, sebuah proses di mana satu bakteri mengirimkan
gen seperti resistensi antibiotik pada sel-sel bakteri tetangga.
4)
Flagela, flagela ini seperti rambut, struktur yang
mirip dengan pili, tetapi flagela digunakan untuk bergerak oleh sel bakteri.
Flagela membantu bakteri menjauh dari bahan kimia beracun atau bergerak
ke arah nutrisi.
5)
Membran plasma, membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
6)
Sitoplasma, cairan yang berada didalam sel.
7)
Ribosom,organel yang tersebar dalam sitoplasma,
tersusun atas protein dan RNA
Gambar:
Sel Bakteri
Tabel: Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan
NO
|
SEL
HEWAN
|
SEL
TUMBUHAN
|
1.
|
Tidak
Mempunyai Dinding Sel
|
Mempunyai
Dinding Sel
|
2.
|
Mempunyai
Sentrosom
|
Tidak
Mempunyai Sentrosom
|
3.
|
Memounyai
Lisosom
|
Tidak
Memounyai Lisosom
|
4.
|
Tidak
Mempunyai Plastida
|
Mempunyai
Plastida
|
5.
|
Cadangan
Makanan Berupa Lemak Dan Glikogen
|
Cadangan
Makanan Berupa Pati atau Amilum
|
Tabel:
Perbedaan Antara Sel Hewan, Sel Tumbuhan Dan Sel Bakteri.
No
|
Bagian Sel
|
Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Bakteri
|
1.
|
Prokariotik
dan Eukariotik
|
Eukariotik
memiliki
kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang jelas, nukleus
berisikan DNA.
|
Eukariotik
memiliki
kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang jelas, nukleus
berisikan DNA.
|
Prokariotik
tidak
memiliki membran nukleus yang jelas untuk melindungi DNA
|
2.
|
Membran Sel
|
Punya mengatur
keluar masuknya zat pada suatu sel.
|
Punya selaput pelindung dan pengontrol
yang bersifat semi permeable untuk mengendalikan pertukaran zat
antara sitoplasma dengan lingkungan sel.
|
Punya menyelubungi sitoplasma tersusun
atas lapisan fosfolipid dan protein.
|
No
|
Bagian Sel
|
Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Bakteri
|
3.
|
Dinding Sel
|
Tidak Punya
|
Punya memberi
kekuatan dan perlindungan bagi sel
|
Punya terbuat dari lapisan
peptidoglikan yang membuat sel kaku dan memberikan bentuk.
|
4.
|
Inti Sel
|
Punya Inti sel lebih
besar daripada vesikel
|
Punya Inti sel tumbuhan lebih kecil
dari vakuola
|
Tidak Punya
|
5.
|
Klorofil
|
Tidak Punya
|
Punya Untuk proses
fotosntesis pada tumbuhan.
|
Tidak Punya
|
6.
|
Vakuola
|
Tidak
Punya Terdapat beberapa hewan uniseluler yang mempunyai
vakuola tetapi tidak sebesar vakuola sel tumbuhan.
|
Punya
Mempunyai vakuola yang besar.
|
Tidak Punya
|
7.
|
Sentriol
|
Punya Melakukan
proses sitokinesis.
|
Tidak Punya
|
Tidak Punya
|
2)
Jaringan
Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan
hampir dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk
hidup berasal dari perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak
kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara
sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot. Zigot membelah terus-menerus
sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi individu baru. Sel
zigot membelah berkali-kali, mula-mula membentuk sel yang seragam (blastula).
Sel-sel tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat perkembangan embrio,
sel-sel tersebut berkembang menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai
dengan fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Jadi dari sel
yang seragam berubah menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan
fungsinya.
Jaringan dalam
biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi
yang sama membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Menurut asal
meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan
sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang
berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang
dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun
organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut
(vaskuler), dan jaringan sektoris.
a. Jaringan
pelindung (epidermis)
Jaringan
epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ
primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.
b. Jaringan
dasar (parenkim)
Jaringan
parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses
fisiologis.
c. Jaringan
penyokong (penguat)
Jaringan
penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.
d. Jaringan
pengangkut (vakuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat
tinggi terdiri dari xylem dan floem.
e.
Jaringan sekretoris
Jaringan
sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan
tidak keluar dari tubuh.
Jaringan
Pada Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang
memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis
jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam,
yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan sarafJaringan
ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari
serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari
beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler.
Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak
a. Jaringan
Meristematik
Jaringan
meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini
terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan
meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang
pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel
darah.
b. Jaringan
Epitel atau Jaringan Kulit
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi
epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri
dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam.
Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus
dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada
saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar,
misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh
biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit.
Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.
c. Jaringan
Ikat
Jaringan
ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan
jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
1)
Melekatkan suatu jaringan ke jaringan
lain.
2)
Membungkus organ
3)
Mengisi rongga di antar organ.
4)
Mengangkut zat oksigen dan makanan
kejaringan lain.
5)
Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat
pengeluaran.
6)
Menghasilkan kekebalan.
Jaringan
ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus,
jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.
Jaringan ikat biasa
Jaringan
ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah
ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan
jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2.
Jaringan ikat khusus
Jaringan
ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk
lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus
adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3.
Jaringan ikat penyokong
Jaringan
ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati.
Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah
(eritrosit).
4.
Jaringan ikat penghubung
Jaringan
ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas
plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).
Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan,
zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar
pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
d.
Jaringan Otot.
Jaringan
otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot
berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot
yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang
berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot
lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti.
Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat
pad organ dalam, misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot
polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong
dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot
jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot
lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
e.
Jaringan Saraf
Jaringan
saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf
berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat
penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan
saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.
Macam-macam jaringan pada hewan:
1. Jaringan
Embrional
Jaringan
embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan
ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya embrio,
sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya
sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini
disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain,lapisan jaringan
embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut
diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam).
Contoh; Coelenterata. dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut
triploblastik). Tiga lapisan ini tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah, siput,
arthropoda dan chordate.
2. Jaringan
Epitel
Seperti
jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis
organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan
tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel
yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium.
Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium,
misalnya perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi
organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel
berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut
zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim.
Fungsi dari jaringan
epitel antara lain:
a.
Pelindung atau proteksi, missal epitel
pada kulit dan rongga mulut
b.
Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
Kelenjar
terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar
air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran
darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
c. Sebagai penerima rangsang (reseptor),
disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat
indra.
d. Sebagi jalur lalu lintas transportasi
zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh,
contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan
zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan
epitel dibedakan menjadi :
a. Epitel pipih berlapis tunggal, antara
lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam
telinga, kapsula glomerulus pada ginjal.
Fungsinya
terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b. Epitel pipih berlapis banyak,
Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina,
rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c. Epitel
kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa
mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d. Epitel
Kubus Berlapis banyak, Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak
dan kelenjar keringat pada kulit
e. Epitel
Silindris Berlapis Tunggal, Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam
lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya
berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi.
f. Epitel
Silindris Berlapis Banyak
Terdapat
pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan
alat tubuh yang basah.
g. Epitel
Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia)
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h. Epitel Transisional Merupakan epitel
berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan
menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
Gambar:
Jaringan Episel
3)
Organ
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama
melaksanakan fungsi tertentu. Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a)
Organ luar : tangan, kaki, hidung, mulut, telinga,
mata.
b)
Organ dalam : hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru.
Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ tertentu,
memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang
beranekaragam. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang
dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya
organ tubuh maka pembagian kerja akan semakin efektif. Dalam pembahasan organ
ini akan kita lihat salah satu contohnya adalah usus halus (small intestine).
Organ ini terdiri atas empat lapisan yang terbentuk oleh kurang lebih enam atau
tujuh jaringan yang berbeda.
Bagian yang paling dalam berupa lapisan mukosa. Lapisan ini disusun oleh
epitelium kolumnar sederhana. Fungsinya untuk pencernaan makanan dan absorbsi
sari-sari makanan. Lapisan yang sebelah luarnya berupa lapisan sub mukosa yang
terdiri atas jaringan penunjang, yaitu pembuluh darah, pembuluh limpa dan
serabut-serabut saraf. Fungsinya untuk mentransfer nutrien dari mukosa ke
aliran darah dan limpa untuk selanjutnya didistribusikan ke bagian tubuh yang
lainnya. Lapisan ketiga adalah lapisan muscularis yang disusun oleh jaringan
otot yaitu otot polos. Lapisan ini berperan di dalam gerakan-gerakan pencernaan
makanan. Lapisan yang paling luar adalah serosa. Terdiri dari jaringan
fibroblastic yang berada pada sub lapisan dalam dan sub lapisan luar terdiri
atas epitelium squamosa.
Lapisan ini sebagai pembatas corong pencernaan dan sekaligus sebagai
penghubung terhadap membran yang berhubungkan dengan intestine. Seluruh
komponen jaringan usus halus tadi secara bersamaan membentuk satu fungsi, yaitu
prosesing makanan.
Jadi dengan demikian usus halus itu merupakan suatu organ. Suatu organ yang
bekerja sama dengan organ-organ yang lainnya dengan membentuk suatu fungsi yang
lebih kompleks disebut dengan sistem organ sebagai contoh adalah organ-organ
yang bekerja sama dengan usus halus dalam prosesing makanan adalah mulut,
lambung, hati, pankreas, kelenjar ludah, usus besar, dan lain-lainnya membentuk
suatu sistem yang disebut sistem pencernaan.
Organ Pada Hewan dan Fungsi
- Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh:
organ adalah usus halus. Perhatikan Gambar dibawahini. Jaringan-jaringan apakah
yang menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat kendur,
epitel kubus lapis banyak, darah, dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi
tersendiri.
Gambar: Organ Pada
Hewan dan Fungsi
Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang
membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang
akibat elaksasi dan kontraksi otot) untuk memindahkan makanan yang berada di
dalam rongga usus. Jaringan saraf mengendalikan gerakan peristaltik pada otot
tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong oleh jaringan ikat longgar sehingga
gerakan peristaltik yang dilakukan dapat lebih optimum. Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam
penyekresian enzim dan absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut
oleh jaringan darah yang berada di dalam arteri di balik jaringan epitel.
Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling terkait dan bekerja
teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan
fungsi masing-masing jaringan yang membentuknya. Organ akan berhubungan dengan
organ-organ lainnya dan membentuk sistem organ. Misalnya, usus halus akan
berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu,
lambung, tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem
pencernaan makanan.
4)
Sistem Organ
Makhluk hidup
multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi. Pada
organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ.
Sistem organ hewan terdiri atas beberapa organ hewan yang bekerja sama
menjalankan suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ
yang lain. Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu
organism
Pada umumnya, makhluk
hidup multiseluler misalnya hewan, memiliki sepuluh jenis sistem organ sebagai
berikut:
1. Sistem Pencernaan Makanan Hewan
Sistem ini berfungsi mengolah dan
mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ hewan yang
terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan
lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen
dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan
tersusun oleh beberapa organ hewan, di antaranya saluran-saluran pernapasan
yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem
bronkus dan alveolus.
Sistem ini berfungsi mengangkut dan
mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik
seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme
untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ hewan, seperti
jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
Sistem ini berfungsi mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk
menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa
organ hewan, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan
uretra.
5. Sistem Endokrin Hewan
Sistem ini mengatur aktivitas tubuh,
seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam
kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan
kelenjar gondok.
Sistem saraf berperan dalam menyampaikan
rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk
kemudian merespons rangsang tersebut.
7. Sistem Rangka Hewan
Sistem ini berfungsi menopang dan memberi
bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh
yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Selain itu,
system ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang sangat
dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di dalam sumsum tulang.
Gambar:
Organ Tubuh Hewan
Sistem ini
adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan
glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot
untuk berkontraksi. Organ hewan yang berada dalam system otot ini adalah otot
rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.
Sistem ini
berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ hewan penyusun
sistem reproduksi pada setiap jenis hewan berbeda.
10. Sistem
Kekebalan dan Limfatik Hewan
Sistem ini
berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas
sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikhauad.wordpress.com/category/sph-1-struktur-perkembangan-hewan/
http://materikuliah.org/mipa/struktur-dan-fungsi-sel.aspx
No comments :
Post a Comment